Hello, I’M Nana

Welcome to My World

About Me

Graphic Designer

Assalamu'alaikum. Perkenalkan namaku Nana Rosdiana. Kalian bisa memanggilku Nana. Aku adalah seorang Graphic Designer, UI Designer dan Content Creator yang masih akan terus belajar. Website ini adalah catatan belajarku. Semoga bermanfaat ya untuk siapapun yang membacanya.

Mungkin bisa dibilang aku berkripadian ambivert yang merupakan gabungan kepribadian dari ekstrovert dan introvert dimana cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi.

Udah gitu aja perkenalan dirinya sepertinya. Hehehe.

Nana Graphic Designer

My Services

WHAT I CAN DO

Graphic Design

UI Design

Writing

Kreativitas bisa lahir di manapun, tak terkecuali di kamar tidur. Untuk mempermudah pekerjaanku sehari-hari, aku dibantu oleh aplikasi desain dari Adobe seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dan Adobe XD.

Terimakasih sudah mengunjungi rumahku ini. Silakan kunjungi portofolio aku di www.behance.net/nanarosdiana atau Instagram nanarosdiana dan untuk video-video seputar desain grafis silakan mampir ke Youtube Channel Nana Rosdiana . Semoga kita bisa berkolaborasi ke depannya. Salam kenal :)

  • Graphic Design 95%
  • UI Design 80%
  • Illustration 70%
  • Writing 80%

My Blog

MY BEST WORKS
Rekomendasi GOR Badminton di Depok Update 2025

    Haiiii Gaessss. Sebelumnya aku pernah menulis tentang 10 Rekomendasi GOR Badminton di Depok. Setelah pandem, semakin lama banyak bermunculan Gor baru di Depok yang bisa menjadi alternatif bermain badminton. Ada juga Gor lama yang ternyata aku belum tau. Hehe. Berikut beberapa update GOR badminton di Depok yang bisa kalian booking sebagai alternatif bermain badminton.

1. Gor Sima

Gor Sima merupakan lapangan badminton yang berdiri sejak tahun 2006. Lokasinya berada di  Jl. Kabel No. 34 RT. 07/04, Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16425.  Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya.  Gor ini buka dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam. Terdapat 5 lapangan badminton dengan material karpet premium synthetic rubber. Fasilitas di gor ini ada kantin yang jual berbagai minuman dan makanan. Cocok banget nih buat yang suka ngemil sambil nunggu giliran main dan kelaparan setelah main. Ada parkir motor dan mobil, mushola dan toilet yang bersih dan nyaman. Untuk lapangan 4 dan 5 karpetnya baru diganti lho. Harga sewa per jamnya baik weekday maupun weekend sebesar 35 ribu rupiah. Kekurangannya menurut aku mungkin pencahayaannya kurang terutama di lapangan 1 sampai 3. Untuk pemesanan di Gor ini bisa melalui aplikasi Ayo Indonesia. Kalian juga bisa kunjungi instagramnya gorsima_

2. Gor Tirtasari

Di Gor Tirtasari tersedia 10 lapangan. Lokasinya di Jl. Bahagia Raya No.8, Abadijaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16417. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Gor ini buka dari jam 8 pagi hingga jam 12 malam. Ada 10 lapangan badminton yang tersedia di sini. Cocok banget buat teman-teman yang mau mengadakan turnamen karena jumlah lapangannya banyak. Hehe. Fasilitasnya ada tempat parkir yang luas, mushola, kantin dan toilet. Harga sewa di Gor ini adalah 45 ribu rupiah per jamnya baik di weekday mapupun weekend. Untuk pemesanan Gor ini masih manual melalui telpon (021) 7708177. Berikut link instagramnya tirtabadminton

3. Gor Suwana

Gor Suwana merupakan salah satu Gor baru di Kota Depok. Lokasi Gor ini berada di Jl. Tugu Jaya, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16412. Silakan  KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Fasilitasnya ada tempat parkir, mushola, kantin dan toilet. Ada 6 lapangan yang tersedia di sini. Kekurangannya menurut aku gor ini agak panas terutama siang hari karena tidak ada exhaust fan. Jadi udara hanya masuk melalui lubang udara yang berada di samping dinding-dinding Gor. Harga sewa di Gor ini untuk hari senin- jumat jam 7 pagi sampai 3 sore sebesar 45 ribu rupiah per jamnya. Untuk jam 3 sore sampai jam 12 malam 50 ribu rupiah per jamnya. Untuk weekend dan hari libur nasional dikenakan harga 50 ribu rupiah perj jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke nomer 087878596538. Kalian bisa kunjungi instagram gorsuwana untuk info lebih lanjut.

4. Gor Ibnu Mandiri

Gor Ibnu mandiri berlokasi di Jl. Gg. Langgar, RT.003/RW.002, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 2 lapangan yang tersedia di sini. Jadi bisa lebih privateFasilitasnya ada tempat parkir, mushola, kantin dan toilet. Harga sewa di Gor ini adalah 45 ribu rupiah perjamnya untuk weekday dan 50 ribu rupiah perjamnya untuk weekend. Gor ini beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam. Untuk booking lapangan bisa ke nomer WA 085719246486 atau bisa booking melalui aplikasi Ayo Indonesia.

5. Detos Arena

Buat teman-teman yang suka ke Mall dan mau sekalian main badminton bisa ke Detos Arena. Lokasi Gornya ada di Rooftop Detos.  Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya.  Tersedia 2 lapangan di sini. Selain lapangan badminton, ada lapangan mini soccer juga. Jam operasional di sini dari jam 8 pagi sampai jam 11 malam. Harga sewa lapangan adalah sebesar 60 ribu rupiah per jam. Untuk booking lapangan bisa WA ke nomer 085212519367. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi detosarena untuk info lebih lanjut.


6. Gor Satar Pondok Cina

Gor Satar Pondok Cina adalah salah satu Gor yang baru dibuka. Lokasinya berada di Jl. Karya Bhakti I No.12, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 2 lapangan badminton di sini. Jam operasional dari jam 6 pagi sampai jam 11 malam. Harga sewa lapangan sebesar 35 ribu rupiah per jam. Untuk booking lapangan bisa WA ke 085715377840 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi gor.satar untuk info lebih lanjut.


7. KNS Sports Arena

Buat kalian yang berdomisili di daerah Pitara, kalian bisa kunjungi KNS Sports Arena. Lokasinya berada di Jl. Wadas Raya No.8, Pancoran MAS, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 1643. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 3 lapangan di sini. Selain lapangan badminton, ada juga lapangan futsal. Jam operasional dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam. Harga sewa lapangan sebesar 50 ribu rupiah per jam. Untuk booking lapangan bisa WA ke 085211718385 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi knsportindo untuk info lebih lanjut.


8. Golden Sport Center

Untuk teman-teman yang berada di Kelapa Dua Depok, kalian bisa kunjungi Golden Sport Center. Lokasinya berada di Jl. Komjen. Pol. M. Jasin No.26, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 1645. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 5 lapangan badminton di sini. Jam operasional dari jam 8 pagi sampai jam 11 malam. Harga sewa lapangan di sini sebesar 50 rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 081299855595. 

9. Gor Areman 

Masih di sekitar Kelapa Dua Depok, ada Gor yang belum lama buka yaitu Gor Areman. Gor ini berlokasi di Jl H Hasan, Gg. H. Meri Areman, RT.2/RW.6, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 3 lapangan di sini. Jam operasional dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa lapangan di sini sebesar 50 rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 081919030475 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi gor_areman untuk info lebih lanjut.

10. GOR Tanabaru

Gor ini berlokasi di Jl. Swadaya VIII, Pancoran MAS, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16436. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Gor ini baru saja melakukan renovasi jadi lebih nyaman. Hanya ada 1 lapangan di sini. Cocok untuk kaum introvert atau keluarga yang ingin lebih private. Jam operasional dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa lapangan di sini sebesar 55 rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 082310070060 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi gortanabaru untuk info lebih lanjut.


11. Gor Raden Tegar

Gor Raden Tegar berlokasi di Jl. Raya Keadilan, Rangkapan Jaya Baru, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16434. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya.  Terdapat 3 lapangan di sini. Jam operasional dari jam 6 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa lapangan di sini sebesar 40 rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 087772429462 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia

12. Gor Al Muhtadin

Gor Al Muhtadin merupakan lapangan badminton yang berada di dalam SMK Al Muhtadin. Lokasinya berada di Jl. Raya Cipayung No.1, Cipayung, Kec. Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat 16437. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya.  Terdapat 3 lapangan di sini. Jam operasional dari jam 4 sore sampai jam 12 malam. Harga sewa lapangan di sini sebesar 35 rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 081779920536 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi pbalmuhtadin untuk info lebih lanjut.

13. Gor Al Amin

GOR Al Amin merupakan lapangan badminton yang berlokasi di Jl Raya Abdul Gani RT 04 RW 03 Kalibaru, Kec Cilodong, Depok.  Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 4 lapangan Badminton Indoor ukuran standar BWF dengan material Karpet Vinyls dilapisi busa sehingga sangat aman dan nyaman digunakan. Terdapat juga Smoking Area di lantai atas. Kalau kalian gak bawa raket, ada penyewaan raket juga lho di sini. Fasilitasnya ada tempat parkir, mushola, kantin dan toilet. Jam operasional dari jam 7 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa lapangan di sini sebesar 55 rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 0811909399 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi gorbulutangkis.alamin untuk info lebih lanjut.

14. Gor Bulutangksi Hafa New99

Gor Bulutangkis Hafa New99 berlokasi di Gg. H. Salim, Kalibaru, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16414.  Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 3 lapangan badminton premium lantai vinyl. Fasilitasnya ada tempat parkir, mushola, kantin, toilet dan shower. Jam operasional dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa di Gor ini untuk hari senin-jumat jam 7 pagi sampai 3 sore sebesar 45 ribu rupiah per jamnya. Untuk jam 3 sore sampai jam 12 malam 50 ribu rupiah per jamnya. Untuk weekend dan hari libur nasional dikenakan harga 50 ribu rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa WA ke 087882881001 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. 

15. AFA Badmintan Hall

Gor AFA Badmintan Hall berlokasi di Jl. H. Sulaiman No.99, RT.05/RW.05, Bedahan, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16519. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Tersedia 3 lapangan badminton. Fasilitasnya ada tempat parkir, mushola, kantin dan toilet. Jam operasional dari jam 7 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa di Gor ini sebesar 45 ribu rupiah per jamnya untuk weekday dan 50 ribu rupiah per jamnya untuk weekendUntuk booking lapangan bisa WA ke  081314107998 atau melalui aplikasi Ayo Indonesia. Untuk instagramnya kalian bisa kunjungi afabadminton untuk info lebih lanjut.

16. Gor Sinar Logam

Gor Sinar Logam  berlokasi di Jl. Tole Iskandar No.74, Sukamaju, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16415. Silakan KLIK DI SINI untuk titik lokasinya. Gor ini masih satu arena dengan toko material. Kata pemiliknya sih memanfaatkan lahan yang masih kosong. Tersedia 4 lapangan badminton. Untuk memasuki Gornya kita harus menuruni tangga terlebih dahulu. Jam operasional dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam. Harga sewa di Gor ini sebesar 40 ribu rupiah per jamnya. Untuk booking lapangan bisa menghubungi ke (021)77829463.

    Wah ternyata banyak banget ya Gor yang tersedia di Depok. Semoga bikin semakin semangat buat teman-teman olahraga badminton bersama keluarga ataupun teman-teman. Terimakasih sudah membaca dan mampir ke blog ini. Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam sehat :)

Pengalaman Operasi Glaukoma dan Katarak Gratis Menggunakan BPJS

    Hai semuanya, seperti yang sudah aku ceritakan melalui postingan Pengalaman Sakit Glaukoma dan Katarak, Si pencuri penglihatan! Part 1 dan Pengalaman Sakit Glaukoma dan Katarak, Si pencuri penglihatan! Part 2. kali ini aku ingin sharing pengalaman Ibuku menjalani operasi glaukoma dan katarak menggunakan BPJS.

    Perlu aku ceritakan bahwa sebelum menggunakan BPJS, Ibu menjalani pengobatan dengan menggunakan biaya pribadi karena di kepalaku sudah skeptis duluan mengenai BPJS. Prosedur yang bertele-tele, ribet, membutuhkan waktu yang lebih banyak, untuk janji temu dengan dokter ada syarat dan ketentuan sendiri, perpanjang surat rujukan harus dari faskes 1 ke faskes 2 dulu, sedangkan aku juga harus bekerja. Aku kira dari awal pengobatan, Ibu didiagnosa katarak dan jalan satu-satunya adalah operasi. Jika menggunakan BPJS harus mengantri untuk jadwal operasi dan pada saat itu sudah akhir tahun 2024, jadi kuota untuk operasi katarak sudah habis di Klinik maupun di Rumah Sakit dan harus menunggu tahun depan. Aku sangat sedih melihat Ibuku sakit dan hanya bisa melihat normal hanya dengan satu mata. Aku hanya ingin Ibu cepat tertangani. Tetapi Qodarullah, jalannya tidak semudah yang ada dipikiranku. Ibu terkena glaukoma dan katarak sekaligus dimana terapi obat-obatan yang diberikan memerlukan waktu yang panjang dan tidak tahu sampai kapan. Biaya untuk pengobatan semakin membengkak. Bukan aku lebih sayang uangku daripada Ibu. Semua uangku akan aku berikan asalkan Ibu segera dapat ditangani. Tetapi prosesnya tidak semudah itu. Mungkin Allah ingin memberiku hikmah dan pelajaran dari ujian ini, bahwa hanya Allah sebaik-baik pemberi pertolongan. Apa yang menurutmu baik belum tentu baik menurut Allah.

Photo by Anna Shvets from Pexels
    Orang-orang terdekatku memeberiku saran untuk menggunakan BPJS saja, toh dengan menggunakan biaya pribadi pun pengobatan Ibu tidak bisa dipercepat. Akhirnya, aku mengurus BPJS. Aku selalu membayarkan BPJS Ibu setiap bulannya. Jadi, alhamdulillah bisa langsung digunakan. Setelah mencari informasi ke beberapa temanku yang pernah menggunakan BPJS, Aku dan Ibu datang ke faskes pertama, aku menyampaikan bahwa Ibuku didiagnosa terkena katarak. Lalu, Ibu dicek kondisinya oleh dokter umum. Karena tindakan operasi tidak bisa dilakukan di faskes pertama, maka faskes pertama ini membuat surat rujukan ke faskes kedua. Alhamdulillah prosesnya cepat. BPJS hanya bisa digunakan satu kali dalam sehari. Maka, untuk meminta surat rujukan ke faskes kedua tidak bisa di hari yang sama. Oh iya, untuk menggunakan BPJS, kita diwajibkan menggunakan aplikasi mobile JKN untuk mengambil nomer antrian secara online. Di aplikasi tersebut kita bisa juga memilih dokter siapa yang ingin kita temui dan melihat jumlah kuota pasien yang dilayani.

    Keesokan harinya, aku dan Ibu mengunjungi faskes kedua yang Alhamdulillah di Klinik Spesialis Mata tempat Ibu berobat sebelumnya dengan menggunakan biaya pribadi dan di Klinik ini menerima BPJS. Untuk pasien dengan jaminan BPJS, Ibu mendaftar di mesin APM (Anjungan Pendaftaran Mandiri). Ada petugas Klinik yang membantu proses pendaftarannya. Ibu diminta untuk verifikasi foto wajah dan juga sidik jari. Setelah mendaftar, kami diminta menunggu lalu akan dipanggil sesuai nomer antrian. Alhamdulillah tidak lama nama Ibu dipanggil untuk pemeriksaan tekanan bola mata dan visus. Setelah itu kami menuju lantai 2 untuk bertemu dokter. Aku menaruh berkas Ibu di sebuah kotak yang disediakan di sana. Setelah menunggu, nama Ibu dipanggil dan kami dipersilahkan bertemu dengan dokter. Setelah dokter melakukan pemeriksaan, dokter meresepkan obat yang bisa kami ambil di bawah. Lalu kami menunggu kembali untuk dibuatkan surat rujukan dari kliniknya. Setelah surat rujukan dari klinik selesai, aku ke bagian registrasi di lantai 1 lagi untuk minta dibuatkan surat rujukan BPJS. Sambil menunggu, aku ke bagian farmasi untuk menebus obat. Aku dan Ibu menunggu sekitar satu jam, lalu nama Ibu dipanggil untuk mengambil obat. Waktu pelayanan menggunakan BPJS ini lebih lama dan obat yang aku terima juga terbatas dibandingkan ketika aku membayar pribadi. Setelah itu, aku dan Ibu mengambil surat rujukan BPJS di bagian registrasi. FYI, jika penyakit yang diderita bisa ditangani di faskes kedua, maka akan dilakukan pengobatan di sini tidak dirujuk lagi ke fakes ketiga.  

    Perjuangan belum selesai, keesokan harinya lagi, aku dan Ibu menuju rumah sakit rujukan. Rumah sakit rujukan yang ketiga ini adalah tipe A dimana kasus-kasus penyakitnya terbilang cukup berat yang tidak bisa ditangani di faskes 1 dan faskes 2. Faskes 2 adalah rumah sakit type C. Aku ke bagian registrasi di rumah sakit rujukan ini. Kami mengambil nomer antrian. Di layar untuk pengambilan nomer antrian terdapat pilihan lansia/difabel dan regular. Aku memilih yang lansia. Alhamdulillah bisa lebih cepat. Seperti faskes 2, Ibu harus verifikasi wajah dan sidik jari. Setelah registrasi selesai, aku dan ibu ke loket BPJS yang ada di rumah sakit rujukan. Dokter yang ingin kami temui tidak bisa kami booking melalui aplikasi Mobile JKN. Jadi, harus dengan proses manual. Setelah mengambil nomer antrian khusus lansia, aku dan Ibu menunggu di kursi yang disediakan. Banyak sekali orang yang mengantri di sini. Nomer antrian bisa sampai ratusan. Nomer antrian Ibu pun dipanggil. Aku menyampaikan kepada petugas BPJS bahwa ingin bertemu dengan dokter spesialis mata subspesialis glaukoma. Hanya ada satu dokter subspesialis glaukoma di rumah sakit ini dan Beliau hanya praktek seminggu sekali di hari senin jam 9 pagi sampai 12 siang. Alhamdulillah masih kebagian kuota untuk bertemu di senin depan. FYI, rata-rata kuota pasien dokter dalam satu hari adalah 20 pasien. Jika kuota per hari sudah habis, maka kita harus booking di hari berikutnya atau minggu berikutnya jika dokter hanya praktek seminggu sekali.

    Setelah menjalani beberapa kali kontrol dan harus dilakukan tindakan operasi glaukoma, aku diminta mengisi berkas persetujuan operasi. Di form dalam bentuk print tersebut, terdapat data diri penanggung jawab pasien dan data diri pasien tersebut, lalu terdapat berkas untuk pemeriksaan radiologi, lab, visit ke dokter penyakit dalam dan dokter anestesi. Setelah semua berkas persetujuan sudah aku isi dan tandatangan, nanti akan ada pemberitahuan dari rumah sakit melalui WhatsApp ke nomer HP yang kita daftarkan melalui mobile JKN untuk persiapan pra operasi dan jadwal operasi. Kita tinggal menunggu dan mengikuti arahan dari pesan WA tersebut. Hal yang sama juga berlaku untuk tindakan operasi katarak Ibu.

    Kami tidak dibebankan biaya apapun selama menggunakan BPJS mulai dari tindakan operasi, visit dokter, obat-obatan sampai kamar rawat inap. Tetapi hal yang perlu aku notice adalah tidak semua obat-obatan dicover BPJS. Ada beberapa obat-obatan yang dibeli menggunakan biaya pribadi. Walaupun begitu, alhamdulillah, bisa meringankan. Kita bisa fokus pada pengobatan tanpa perlu memikirkan biaya yang membengkak. Jangan lupa untuk rutin membayar BPJS secara bulanan sesuai kelas agar ketika kita membutuhkannya tidak terjadi tunggakan biaya karena belum kita bayarkan. Sehingga, kita bisa langsung menggunakan fasilitas tersebut.

    Hal yang aku pikir akan lebih ribet menggunakan BPJS, ternyata melalui BPJS semuanya jauh lebih mudah, tidak serumit yang aku bayangkan. Kita hanya perlu mengikuti alurnya dan sabar menjalani prosesnya. Ketika di klinik atau rumah sakit kita harus aktif mencari informasi untuk mengetahui prosedur penggunaan BPJS ini. Memang akan lebih banyak memakan waktu untuk mengurusnya. Tetapi InsyaAllah akan Allah mudahkan segalanya.

    Terimakasih telah meluangkan waktu membaca tulisan ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Sehat-sehat untuk kita semua. Aamiin :)

Pengalaman Sakit Glaukoma dan Katarak, Si pencuri penglihatan! Part 2

    Hai semuanya sesuai janjiku, aku akan menuliskan lanjutan pasca operasi glaukoma Ibuku. Bagi yang belum membaca part 1 nya bisa KLIK DI SINI supaya nyambung. Hehe. Rumah sakit tempat Ibuku operasi ini di Indonesia kok. Alhamdulillah Allah pertemukan dengan dokter yang kompeten dan baik hati. Ibuku terus melakukan kontrol pasca operasi sesuai jadwal yang dokter berikan. Menurut dokter, operasi katarak baru bisa dilakukan mungkin sekitar 3 bulan pasca operasi glaukoma. Kenapa pada kasus ibuku yang mengalami glaukoma dan katarak secara bersamaan terjadi, dilakukan tindakan operasi glaukoma terlebih dahulu dibanding operasi kataraknya? lagi-lagi menurut dokter glaukoma dapat berkembang lebih cepat daripada katarak, sehingga penanganan glaukoma harus didahulukan. Setelah glaukoma terkontrol dengan baik, operasi katarak dapat dilakukan untuk memperbaiki penglihatan.

    Ketika aku bertanya ke dokter kenapa ibuku bisa terkena glaukoma? biasanya untuk kasus sakit glaukoma di usia lanjut karena diabetes, tetapi pada kasus ibu mungkin terjadi karena ibu memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Ibu tidak memiliki riwayat diabetes. Glaukoma juga bisa terjadi karena keturunan, sehingga bayi yang baru lahir bisa saja langsung terkena penyakit ini.

    Hampir setiap minggu aku dan Ibu berwisata ke rumah sakit. Jika kamu ingin bersyukur atas kasih sayang Allah dalam hidupmu, berkunjunglah ke rumah sakit. Nikmat sehat, bisa menghirup oksigen secara gratis, memiliki organ yang sempurna adalah bentuk nikmat yang sering kita lupakan. Banyak orang tak berdaya di rumah sakit, menggunakan kursi roda, tertatih-tatih berjalan menggunakan tongkat, bahkan untuk bernapas pun harus membeli tabung oksigen. Kesehatan menjadi hal yang mahal.

    Alhamdulillah selama kontrol 3 bulan pasca operasi pertama, kesehatan mata ibu semakin membaik sehingga dokter bisa menjawalkan operasi katarak. Selama perawatan, dokter juga melakukan tidakan laser glaukoma pada mata kiri ibuku untuk meminimalisir terjadinya hal yang sama seperti mata kanan. Pada alat Slit Lamp, terlihat jarak lensa dan kornea pada mata kiri Ibu juga dangkal seperti yang kanan. Aku bertanya pada dokter apakah mata kanan ibu bisa melihat normal kembali seperti sedia kala? dokter pun tidak bisa memastikan, tetapi pasti akan dilakukan usaha yang terbaik. Aku kembali mengurus berkas untuk persyaratan operasi Ibu yang kedua. Kejadian ini mengingatkan aku akan kejadian 10 tahun yang lalu dimana aku melakukan hal yang sama ketika ayahku sakit dan aku harus menadatangani dokumen-dokumen. Aku merasa bertanggung jawab atas tanda tangan yang aku lakukan untuk menyambung kehidupan orang tuaku. Setelah semua berkas aku urus, kami tinggal menunggu jadwal operasi.

    Akhirnya Ibu mendapatkan jadwal operasi katarak pada hari kamis tanggal 22 mei 2025 melalui WhatsApp. Hari senin tanggal 19 mei 2025, Ibu diminta untuk melakukan prosedur pra operasi seperti pada saat operasi sebelumnya yaitu pemerikasaan ke radiologi, pengambilan darah ke lab, konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam, dokter anestesi dan dokter spesialis mata. Semua dilakukan satu hari. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.

    Hari H operasi pun tiba. Aku dan Ibu registrasi melalui IGD karena tidak rawat inap pukul 7 pagi sesuai arahan. Setelah menandatangi berkas, Ibu diberikan gelang berwarna pink. Setelah itu, aku mengantar Ibu ke ruang operasi yang berada di lantai 3. Ibu diminta untuk berganti pakaian dengan pakaian operasi. Lalu, sebelum masuk ruang operasi aku dan ibu berdoa terlebih dahulu supaya operasi berjalan dengan lancar. Aku memeluk Ibu sebelum Beliau memasuki ruang operasi. Ibu harus bius total. Aku menanti di ruang tunggu. Operasi yang dilakukan adalah one day surgary, jadi Ibu diperbolehkan pulang setelah menjalani operasi, sehingga tidak perlu rawat inap.

    Sekitar jam 1 siang, perawat memberitahuku bahwa operasi telah selesai. Ibu sudah keluar dari ruang operasi. Mata kanan beliau ditutup dengan kain kasa dan dilapisi lagi dengan eye shield dop steril. Beliau bilang masih sedikit pusing. Mungkin karena masih ada efek dari obat anestesi. Aku membantu Ibu berganti pakaian. Setelah itu, perawat memberikan aku dua jenis obat dan mengedukasi aku bahwa Ibu harus ditetesi dua jenis obat tersebut selang 2 jam dan dimulai dari jam 4 sore dan besoknya datang untuk kontrol lagi. Setelah itu, Ibu diperbolehkan pulang. 

    H plus 1 pasca operasi, Ibu diperiksa oleh dokter. Hasil operasi alhamdulillah bagus. Tetapi tekanan bola mata ibu kembali meningkat menjadi 31 mmHg. Dokter kembali memberikan obat glaukoma. 1 obat tetes yang harus diteteskan sehari dua kalli dan 2 obat minum yang harus diminum sehari 3 kali. Setelah itu, Ibu diharuskan untuk kontrol lagi pada hari senin tanggal 26 mei 2025.

    Pada saat kontrol berikutnya, alhamdulillah tekanan bola mata ibu sudah normal. Ketika pemeriksaan visus, mata kanan Ibu sudah bisa membaca juga huruf yang tertera di layar. Alhamdulillah, mata Ibu bisa kembali melihat. Terimakasih atas kasih sayangmu ya Allah. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak. Tetesan air mata, usaha, doa yang tak henti-hentinya selama berbulan-bulan. Dengan sabarnya, Ibu mencoba ikhlas menerima melihat dengan satu mata kiri yang normal sementara. Satu hal yang selalu aku ucap ketika menerima ujian ini 'Ya Allah jauhkanlah aku dan Ibu dari putus asa. Lindungi Kami selalu ya Allah. Hanya Kepada Engkaulah, aku meminta pertolongan'.

    Sampai tulisan ini aku posting, Ibu masih kontrol ke Rumah Sakit. Ibu sudah menjalani dua minggu pasca operasi katarak. Masih ada obat tetes yang diberikan tetapi intensitasnya sudah dikurangi. Semoga Ibu sehat selalu, titipan dari Allah yang paling berharga yang harus aku jaga. Melalui tulisan ini, Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada saudara, teman-teman dan orang-orang yang selalu mendoakan kesehatan Ibu. Tak lupa juga untuk dokter spesialis mata subspesialis glaukoma dan para nurse yang membantu merawat Ibu. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca. Sehat-sehat untuk kita semua. Aamiin :)

Pengalaman Sakit Glaukoma dan Katarak, Si pencuri penglihatan! Part 1

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semua, kali ini aku ingin bercerita mengenai Glaukoma yang tiba-tiba hadir dalam hidup Ibuku. Glaukoma adalah penyakit mata yang terjadi karena tekanan di dalam mata terlalu tinggi, sehingga merusak saraf mata dan bisa menyebabkan hilangnya penglihatan secara perlahan.  Aku tidak ingin menyimpan cerita ini sendiri. Mungkin ada teman-teman yang membutuhkan informasi, jadi aku mencoba sharing melalui tulisan di blog aku ini. Kejadiannya begitu cepat. Awal mulanya ketika aku pulang kerja dan sampai rumah, Ibuku bilang bahwa mata kanannya tiba-tiba tidak bisa melihat dengan normal jika mata kiri ditutup. Beliau hanya melihat cahaya dan seperti kabut putih. Aku tentu saja kaget. Aku bertanya kembali, apakah Beliau mengalami benturan? atau terjadi sesuatu selama aku tinggal bekerja ke luar? kata Ibuku, tidak sama sekali. Karena sudah malam dan pastinya tidak ada dokter spesialis mata di Rumah Sakit, aku memutuskan untuk membeli obat tetes mata ke apotek. Setelah itu aku teteskan ke mata kanan Ibu dan memintanya beristirahat. Mudah-mudahan besoknya sudah sembuh.

    Keesokan harinya, aku bertanya kembali pada Ibu bagaimana penglihatannya. Kata Beliau belum ada perubahan. Akhirnya aku memutuskan untuk membawa Beliau konsultasi dengan Dokter Spesialis Mata di salah satu Rumah Sakit. Setelah dicek, Dokter mendiagnosa bahwa Ibu terkena katarak. Aku tentu saja kaget mendengar hal tersebut. Kata Dokter yang memeriksa Ibu, sangat wajar semakin usia bertambah, akan timbul katarak dan penglihatan semakin kurang jelas. Sama saja dengan uban yang mulai tumbuh pada saat di usia lanjut. Jalan satu-satunya adalah dengan operasi untuk mengangkat katarak tersebut. Setelah kunjungan dari Dokter aku mulai mencari tahu tentang katarak, bagimana proses operasi katarak dilakukan, berapa biayanya, aku juga mencari tahu rumah sakit atau klinik yang bisa melakukan operasi katarak.

    Setelah melakukan survery dan membandingkan rumah sakit atau klinik, akhirnya aku memutuskan membawa Ibu ke salah satuk Klinik Spesialis Mata. Ketika pertama kali cek, Ibu dicek terlebih dahulu tekanan bola matanya dengan alat bernama tonometer. Ternyata tekanan bola mata ibu berada di angka 41. Tekanan bola mata normal berada di antara 10-21mmHg. Tekanan bola mata dapat bervariasi sepanjang hari, sehingga bukan nilai yang tetap. Jadi, saran dari Dokter adalah menurunkan tekanan bola mata Ibu terlebih dahulu. Dokter meresepkan 3 jenis obat tetes. Obat tetes yang pertama dengan bungkus tube berwarna bening dan tutupnya berwarna biru diteteskan 6 kali sehari setiap 3 jam pada mata kanan dan kiri karena mata kiri Ibu juga sedang radang, obat testes yang kedua dengan bungkus tube warna kuning dan tutupnya berwarna kuning diteteskan setiap 4 jam sekali pada mata kanan. Obat tetes yang ketiga dengan bungkus tube berwarna bening dan tutupnya berwarna hijau diteteskan setiap 12 jam sekali pada mata kanan. Selain itu, Ibu juga diresepkan obat minum yang harus diminum 3 kali sehari setelah makan. Ibu diresepkan obat-obatnya selama seminggu. Seminggu kemudian Ibu baru akan kontrol lagi.

    Setelah seminggu berlalu, Ibu kontrol lagi ke dokter mata. Alhamdulillah tekanan bola mata Ibu sudah normal di angka 10 mmHg. Setelah itu, Ibu dijadwalkan operasi pada tanggal 9 desember 2024 dan dilakukan USG mata. Dokter tetap meresepkan obat tetes dengan dosis yang sama tetapi menurukan dosis obat minum Ibu yang tadinya 3 kali sehari menjadi 1 kali sehari agar tekanan bola mata Ibu tetap normal. Hari kamis tanggal 4 desember 2024 sepulang aku kerja, tiba-tiba aku melihat mata Ibu merah. Aku tanya kenapa mata Ibu merah, Ibu bilang tidak apa-apa. Tadi hanya mengobrol dengan tetangga di depan. Aku pikir hanya terkena debu atau asap di luar rumah. Aku bilang sama Ibu, untuk tetap di dalam rumah jika tidak ada kebutuhan urgent keluar rumah. Aku teteskan kembali seperti biasa. Lalu keesokan harinya mata Ibu masih merah, aku menanyakan apakah mau cek ke dokter? Ibu bilang tidak perlu dan mengizinkan aku pergi bekerja. Setelah aku pulang kerja, aku kaget sekali tiba-tiba mata Ibu bengkak besar sekali, merah dan berair sehingga Ibu sulit membuka mata kanannya. Aku langsung bawa Ibu ke Klinik tempat Ibu kontrol. Dokter bilang bahwa mata Ibu mungkin tergigit binatang. Dokter menyarankan untuk kompres sehari tiga kali dan tetap diteteskan obat matanya dan kembali menaikan obat minum Ibu yang tadinya satu kali sehari menjadi tiga kali sehari kembali.

    Waktu operasi tanggal 9 desember 2024 yang Aku dan Ibu nantikan tiba. Perjalanan ke Klinik disambut dengan hujan yang cukup deras dan angin yang kencang. Ketika sampai di Klinik, Ibu dicek matanya dengan tonometer dahulu. Ketika mencoba dicek, alat tonometer menunjukan 'error' yang artinya tekanan bola mata Ibu sangat tinggi. Salah satu syarat untuk dilakukan operasi katarak adalah tekanan bola mata yang normal. Perawat meminta Ibu untuk meminum obat dalam bentuk kapsul 1 buah. Perawat berkata obat akan bekerja kurang lebih 30 menit untuk menurunkan tekanan pada bola mata. Setelah 30 menit, Ibu diminta cek kembali di alat tonometer. Qodarullah, tetap hasilnya 'error' dan dokter menyarankan untuk dipending dulu operasinya. Ibu akhirnya dinaikan dosis obat minumnya yang tadinya 3 kali sehari menjadi 4 kali sehari. Pada hari kamis, 14 desember 2024 Ibu mengalami diare dan berlanjut sampai hari minggu. Apa karena kelebihan dosis obat pikirku. Karena aku tidak tega melihat Ibu yang terus diare takut dehidrasi. Akhirnya hari senin tanggal 16 desember 2024 aku memasukan Ibu ke ruang IGD salah satu rumah sakit dan Ibu dirawat selama 3 hari di sana. Setelah Ibu pulang di hari rabu tanggal 18 desember 2024, aku meminta Ibu istirahat dulu baru hari jumat tanggal 20 desember 2024 kontrol lagi ke Klinik Spesialis Mata tempat Ibu kontrol. Aku membawa Ibu kontrol pagi dengan dokter yang berbeda dari biasa Ibu kontrol. Dokter merujuk ke salah satu rumah sakit dengan dokter subspesialis glaukoma untuk Ibu melanjutkan pengobatan karena obat-obat yang sudah diberikan dokter di Klinik tersebut untuk menurunkan tekanan bola mata Ibu sudah maksimal. Ya, diagnosa yang awalnya katarak sekarang bertambah dengan glaukoma. Katarak di mata Ibu sudah terbilang mature bahkan sangat mature dalam waktu yang cepat kurang lebih sekitar satu bulan. Jadi terlihat lingkaran dengan warna putih susu pada lensa mata Beliau. Pada orang normal seharusnya warnanya bening.

Warna putih yang terlihat pada lensa
 

    Setelah dari Klinik, aku langsung membawa Ibu ke Rumah Sakit Rujukan, tetapi dokter yang dituju sedang tidak praktek. Dokter subspesialis glaukoma di Rumah Sakit Rujukan itu hanya praktek setiap senin jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Jadi Ibu baru bisa membuat janji dengan dokter subspesialis tersebut di hari senin tanggal 23 desember 2024. Aku dan Ibu menaruh harapan besar dengan dokter yang akan kami temui ini. 

    Pada tanggal 23 desember 2024, kami datang ke rumah sakit rujukan. Hari senin situasi rumah sakit sangat padat. Kami menuju lantai 2 tempat Klinik Mata. Sebelum menemui dokter, Ibu diperiksa visus mata dan juga tekanan bola mata. Tetapi tekanan bola mata ibu yang sebelah kanan masih tidak terbaca dan alat menunjukan 'error'. Aku sudah sangat pasrah menjalani jalan cerita ini.

    Setelah menunggu, Ibu dipanggil ke ruangan dokter. Dokter sub spesialis glaukoma yang memeriksa ibu sangat cantik dan bertutur kata lembut. Hasil pemeriksaan dokter memang tekanan bola mata ibu sangat tinggi sehingga tidak terbaca alat. Dokter meresepkan obat tetes mata dan obat minum untuk menurunkan tekanan bola mata. Setelah itu, kami diminta untuk kontrol lagi minggu depan tanggal 30 desember 2024.

    Hari kontrol kedua pun tiba, tetapi hasil pemeriksaan tekanan bola mata ibu masih tinggi. Dokter menambah meresepkan obat berupa syrup dengan dosis 1 botol 100 ml yang rasanya manis sekali untuk dihabiskan sekali minum per hari. Jika 7 hari berarti ibu harus meminum 7 botol syrup manis itu. Syrup manis ini tidak tersedia di farmasi rumah sakit. jadi kami harus membelinya di luar dan ini resep racikan. Ibu diminta kontrol kembali tanggal 6 januari 2025.

    Hari kontrol ketiga pun tiba, pemerikasaan menggunakan alat tonometer, tekanan bola mata ibu masih tidak terbaca. Tetapi di alat Slit Lamp tekanan bola mata ibu berada di angka 60 mmHg yang mana itu masih sangat tinggi dari tekanan bola mata yang normal. Karena dengan segala terapi berbagai jenis obat-obatan yang diberikan tekanan bola mata ibu belum juga normal, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi trabekulektomi yang bertujuan untuk menciptakan jalur drainase baru bagi cairan di dalam mata, sehingga dapat mengurangi tekanan mata yang tinggi. 

    Setelah berdiskusi dengan Ibu, akhirnya kami menyetujui untuk dilakukan operasi. Aku mengurus dokumen yang diperlukan untuk pra operasi. Ibu dijadwalkan operasi pada tangal 16 januari 2025. H min 1 sebelum operasi, Ibu diminta untuk melakukan pemeriksaan radiologi, pengambilan darah ke laboraturium, visit ke dokter penyakit dalam dan dokter anestesi lalu masuk rawat inap sekitar jam 2 siang. Alhamdulillah semua hasilnya bagus sehingga bisa dilakukan operasi. Aku dan Ibu terus berdoa semoga Allah memudahkan dan melancarkan semuanya.

    Jam 1 pagi perawat sudah memberikan makanan karena 6 jam sebelum operasi ibu harus puasa. stop memasukan makanan. minum maksimal 2 jam sebelum operasi. jam 6 pagi, perawat memberikan baju operasi, Ibu mandi menggunakan sabun steril dan kemudian berganti menggunakan baju operasi. Jam 7 pagi perawat menjemput Ibu untuk dibawa ke ruang operasi. Aku hanya boleh mengantar Ibu sampai di depan pintu operasi, aku memeluk Ibu dan berdoa semoga operasinya sukses dan Ibu bisa melihat lagi. 

    Setelah mengantar Ibu, aku kembali ke ruang rawat inap Ibu. Ini pertama kalinya Ibu operasi dan biusnya bius total. Aku menunggu sambil terus berdoa supaya tenang. Alhamdulillah jam 11 siang perawat memberitahu aku bahwa operasi sudah selesai dan aku bisa menjemput Ibu. Mata Ibu ditutup dengan kain kasa dan dilapisi lagi dengan eye shield dop steril. Perawat memberikan 2 obat tetes kepadaku yang harus diteteskan setiap 2 jam sekali pada mata ibu pasca operasi. Ibu masih harus rawat inap semalam lagi. Aku begadang memberikan obat tetes pada mata ibu. Ku lihat mata ibu sangat merah, tetapi masih ada warna putih susu pada lensa mata Ibu karena kataraknya belum bisa diambil. Baru bisa dilakukan operasi katarak setelah operasi trabekulektomi ini. Mata Ibu tidak boleh terkena air selama sebulan dan harus kontrol sesuai jadwal yang dianjurkan dokter untuk memantau hasil operasi.

    Alhamdulillah hasil operasi Ibu bagus, tekanan bola mata ibu sudah normal pasca operasi. Ibu tidak perlu meminum dan ditetesi obat-obatan penurun tekanan bola mata. Tetapi masih harus ditetesi obat untuk mengurangi radang pasca operasi yang semakin lama diturunkan intensitas pemberian obatnya. Dari 8 kali sehari, menjadi 6 kali sehari, lalu 4 kali sehari dan 3 kali sehari. Tetapi perjuangan belum berakhir, masih ada PR untuk mengangkat katarak pada mata Ibu. Kondisi Ibu masih hanya melihat cahaya pada mata kanannya.

    Aku akan lanjutkan cerita selanjutnya di tulisan berikutnya ya karena ini sudah panjang sekali. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca. Semoga bermanfaat dan sehat selalu :)

Diary Budak Corporate Episode 3 (Pengalaman Menaiki JakLingko)

    Menjalani kehidupan sebagai Budak Corporate di Jakarta dengan berbagai tantangan setiap harinya membuatku mencoba berbagai macam alat transportasi. Jika sebelumya aku pernah bercerita mengenai Kereta dan Busway, kali ini aku ingin bercerita tentang JakLingko. 

JakLingko


    JakLingko adalah merupakan kepanjangan dari Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang berarti jejaring atau integrasi. kendaraan sejenis angkot (angkutan kota) yang beroperasi di Jakarta. Mobil dengan kapasitas kurang lebih untuk 11 orang penumpang ini bisa dinaiki secara GRATIS. Pemerintah DKI Jakarta memfasilitasi angkot gratis ini untuk siapapun. Ada halte-halte pemberhentian yang dilewati angkot tersebut. Kita tinggal menunggu di Halte dan kita bisa menaiki angkot gratis tersebut. Di dalam angkot terdapat tap kartu untuk pembayarannya. Kita tinggal tap kartu seperti e-money, flazz dan kartu elektronik sejenis lainnya. Setelah tap in dan tap out akan dikenakam biaya 0 rupiah.

    Banyak pekerja dan masyarakat yang menantikan ketika angkot ini lewat. Siapa yang tidak suka gratisan? Hehe. Makanya selalu jadi rebutan. Ada juga halte yang menerapkan sistem antrian untuk menjaga ketertiban. Jadi, siapa yang duluan datang dia yang mendapat kartu antrian untuk naik duluan. Yang belum mendapat kartu harap bersabar menunggu. Warga di Ibu Kota memang agak 'ganas' ya kalau tidak ada yang mengatur, serabat serobot sana sini.

    Angkot JakLingko ini memiliki rute yang berbeda-beda. Jadi pastikan dengan bertanya kepada petugas terlebih dahulu apakah angkot tersebut melewati tempat yang kamu tuju. Aku biasa menaiki yang Jak 18 yang melewati tempat strategis seperti Stasiun Duren Kalibata, Kantor BPJS Jakarta Selatan, Pancoran Tugu, Jalan Tebet Barat dan Tebet Dalam, Pasar Tebet, Pasar Menteng Pulo, Puskesmas Setiabudi, Gedung KPK, Gedung Allianz, Puri Imperium dan lainnya. JAK18 beroperasi setiap hari dari pukul 05.00-22.00 WIB.

    Di awal aku menaiki angkot ini ada AC nya sehingga sangat nyaman. Tapi semakin ke sini seperti angkot biasa saja. Adanya angin cepoi-cepoi. Hehehe. Walaupun angkot, tetapi kendaraan ini tidak 'ngetem' seperti angkot pada umumnya. Walaupun penumpang cuma 1 atau 2 di dalam akan jalan terus sama seperti Busway. Oh ya, angkot ini dilengkapi juga dengan CCTV. Sehingga lebih aman.

    Ada yang sudab mencoba angkot JakLingko ini? Sekian cerita aku tentang kehidupan Budak Corporate di Jakarta kali ini. Semoga bermanfaat. Kapan-kapan cerita-cerita lagi.

Diary Budak Corporate Episode 2

    Jakarta is not for everyone. Yang kuat yang bertahan. Yang lemah akan tertindas. Ibu Kota lebih kejam dari Ibu Tiri. Kehidupan di Jakarta sangat keras. Mungkin kata-kata itu ada benarnya. Aku merasa perputaran waktu di Jakarta terasa lebih cepat dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Derap langkah kaki orang-orang yang berjalan di Trotoar yang begitu cepat. Orang-orang berlarian di stasiun naik turun anak-anak tangga mengejar waktu supaya tidak terlambat. Telat 1 detik bisa mengacaukan dan mengubah segalanya.

Photo by Tom Fisk from Pexels

    Orang-orang yang bertahan hidup di Jakarta seakan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Bisa dibilang egois. Walaupun tidak semuanya. Ketika berada di kendaraan umum seperti Kereta atau Busway, penumpang prioritas seperti Ibu Hamil, lansia atau penyandang disabilitas harus meminta bantuan petugas untuk mencarikan tempat duduk karena jika mereka meminta sendiri sering diabaikan. Semua orang merasa berhak untuk mendapatkan tempat duduk dengan dalih "saya juga bayar" atau "saya juga capek".

    Para pekerja di Jakarta memulai hari mereka dengan berangkat ke tempat kerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam. Mereka tidak hanya yang berasal dari Jakarta, tetapi dari Bogor, Tangerang, Depok dan kota-kota lainnya yang mengadukan nasibnya di Jakarta. Perjalanan yang ditempuh selama 1 sampai 2 jam bolak balik Jakarta terasa cepat karena sudah terbiasa dilakukan setiap hari. Salah satu alasan mereka tetap bertahan mencari nafkah di Jakarta adalah nilai UMR yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Tentu saja hal ini dibarengi dengan biaya hidup yang lebih tinggi. Seberapa lelah pun bekerja di Jakarta tetap dijalani bisa jadi karena mengejar gengsi. Stigmanya adalah bekerja di gedung-gedung tinggi pasti gajinya besar dan sukses.

    Pagi ini aku berangkat ke Kantor lebih pagi jadi aku memutuskan untuk naik Busway. Busway menjadi salah satu alternatif transportasi umum di Jakarta. Harganya yang murah sebesar 3.500 rupiah menjadi pertimbangan orang-orang memilih transportasi ini selain kereta Commuter Line. Bermacet-macetan sudah menjadi sarapan di pagi hari. Bagi yang sedang terburu-buru tidak disarankan menggunakan Busway. Bisa menggunakan motor pribadi atau ojek online. Aku suka sekali naik Busway karena walaupun memakan perjalanan yang cukup lama ke kantor sekitar 45 menit tetapi aku bisa merasakan slow living sejenak, aku bisa menulis sepanjang perjalanan, mempersiapkan to do list yang akan aku lakukan nanti di Kantor, membaca artikel atau melihat keadaan sekitar seperti yang aku lakukan saat ini. 

    Aku melihat dari kaca Busway para pedagang sedang melayani pembeli. Ada yang berjualan nasi uduk, bubur ayam, mie ayam, ketoprak, gado-gado, soto ayam dan lain-lain. Salah satu culture shock menu sarapan orang-orang Jakarta adalah makanan berat. Mie ayam lengkap dengam kerupuk pangsit dan sambal dimakan di pagi hari. Hehe. Aku sendiri sebagai Budak Corporate yang 5 hari menghabiskan waktu bolak balik Jakarta tidak terbiasa sarapan berat seperti itu. Rasanya mengantuk setelah makan berat di pagi hari bukannya bersemangat. 

    Di sepanjang jalan kita juga disuguhi entertain. Ada yang mencari nafkah dengan mengamen menggunakan kostum unik seperti super hero dan badut. Mereka akan berjoget di pinggir jalan atau lampu merah. Di sisi lain kita juga melihat ada yang mengemis sambil menggendong balita dan berpakaian lusuh. Ada juga para Tunawisma yang hidup dari mengumpulkan sampah. Pada saat malam hari mereka tidur di pinggiran ruko atau di dalam gerobak yang mereka bawa. Perbandingan ekonomi antara si kaya dan si miskin sangat jelas sekali di Kota ini. 

    Aku menulis tulisan ini di Busway sepanjang perjalanan aku menuju ke Kantor. Sebentar lagi aku akan sampai di Halte yang aku tuju dan menjalani aktivitas sebagai Budak Corporate di Jakarta. Lain kali cerita-cerita lagi ya. Semoga bermanfaat

Diary Budak Corporate Episode 1

    Selamat pagi di hari senin yang membahagiakan bagi Budak Corporate. Seperti biasa pagi ini dimulai dengan bangun jam 4 pagi dan mulai menyiapkan bekal untuk makan siang nanti di kantor. Aku lebih suka membawa bekal karena selain bisa lebih hemat, gak perlu pusing mikirin makan siang apa. Hari ini aku membawa bekal nasi yg sudah ku masak semalam, lalu aku tinggal ceplok telur dan masak tumis tahu tauge. Sesimple itu bekal makan siangku, tetapi sudah aku pikirkan menunya dari seminggu yang lalu. Setelah selesai, kemudian aku sholat subuh, setelah itu aku olahraga sekitar 15-30 menit dengan melihat gerakan-gerakan di YouTube. Kalau tidak ada meeting pagi, aku biasanya olahraga di pagi hari, sedangkan kalau ada meeting pagi olahraga aku ganti sepulang kerja. Kenapa harus menyempatkan olahraga? supaya kuat karena aku harus menghadapi pertempuran di kereta dan menghadapi drama-drama kehidupan. Hehe. Aku berangkat menggunakan motor dari rumah ke stasiun terdekat sekitar 10 menit. Kemudian lanjut menaiki kereta, setelah sampai di stasiun tujuan, aku melanjutkan dengan ojek online kalau sedang terburu-buru ataupun bisa naik angkot sampai halte depan kantor dan berjalan sekitar 500 meter ke kantor. Kalau sedang berangkat santai, setelah menaruh motor di stasiun, aku melanjutkan dengan kereta dan turun sekitar 5 stasiun lalu aku lanjutkan dengan menaiki Busway sampai halte depan kantor. Aku lebih suka menggunakan transportasi umum ke Kantor walaupun banyak drama karena bisa lebih hemat dan efisien.

    Drama kehidupan Budak Corporate sudah dimulai pada senin pagi ini. Aku melihat penumpukan penumpang di stasiun. Sebagian berlari ke peron 3 di sebelahnya menunggu kereta balik dari arah Jakarta dan sebagian lagi tetap di peron 1 seperti biasa menuggu kereta dari Bogor. Setelah aku cari tahu ke Petugas di Stasiun, rupayanya ada insiden yang menyebabkan kereta terlambat. Saat kereta memasuki peron 1, penumpang di dalam sudah penuh dan sulit untuk dimasuki lagi. Ingat pepatah ini, Ibu kota lebih kejam daripada Ibu Tiri. Jika tidak punya daya juang yang tinggi, tidak akan bisa survive. Aku biasa naik di Gerbong Wanita. Welcome to Hunger Games. Penumpang yang masih di luar terus mencoba untuk memasuki Gerbong, didorong dengan kekuatan super. Beberapa berhasil naik dan beberapa memilih menunggu kereta berikutnya atau pindah ke peron 3 naik kereta balik yang ternyata sudah penuh juga. Aku memilih pindah ke peron 3 karena beberapa menit lagi kereta akan berangkat. Jika sedang rush hour, kondisi di Gerbong agak pengap, AC atau Kipas tidak berasa, dorong-dorongan biasa terjadi. Kalau dihadapi dengan emosi hanya akan capek hati. Dinikmati saja. Hehe. Oh ya kalau di Gerbong Wanita tidak ada Woman support Woman, lebih manusiawi di Gerbong campur laki-laki dan perempuan. Tempat duduk di dalam kereta diproritaskan untuk ibu hamil, lansia dan penyandang disabilitas. Nyatanya, mereka yang duduk masih muda, tidak sedang hamil dan memiliki fisik sempurna. Ada yang pura-pura tidur, pura-pura tidak dengar, sibuk memainkan gadget ketika ada penumpang yang lebih membutuhkan tempat duduk tersebut. Sehingga harus memanggil petugas untuk meminta dicarikan tempat duduk.

    Aku berencana lanjut naik Busway setelah turun kereta, tetapi sepertinya aku tidak bisa keluar karena padatnya penumpang dan aku berada di tengah-tengah gerbong, aku pun sudah terlambat. Aku memutuskan untuk naik ojek online saja nanti setelah turun kereta. Aku memesan ojek online saat kereta akan berhenti di Stasiun tujuanku supaya abang ojeknya tidak menunggu lama juga. Setelah berhasil turun dari kereta, rasanya disambut dengan lagu "We are the Champions, My Friends...". Sampai di kantor sudah kucel, kumel, berkeringat tetapi kita harus tetap semangat. 

    Ritual Budak Corporate sebelum memulai pekerjaan biasanya ke Pantry dulu, bikin kopi atau teh. Ada juga yang memilih mampir dulu ke Coffee Shop untuk membeli minuman secara take away lalu diseruput di kantor. Nikmat mana lagi yang kau dustakan? selanjutnya biasanya rekan-rekan kanan kiri mejaku sudah melontarkan pertanyaan "makan siang apa?" di pagi hari dan itu pertanyaan yang sulit dijawab hingga jam makan siang tiba belum juga menemukan jawabannya, mencoba scroll aplikasi ojek online dan ujung-ujungnya ke kantin belakang Kantor. Begitu terus setiap hari. Kegiatan dilanjutkan dengan membuka laptop, mengetik, menatap layar, berpikir sambil bengong hingga jam makan siang tiba. Aku makan siang di mejaku sendiri sambil mendengarkan podcast. Terkadang ada juga temanku yg membawa bekal dan kita makan bersama-sama. Setelah makan siang, dilanjutkan dengan sholat. Membasahi wajah dengan air wudhu terasa segar sekali. Setelah sholat biasanya aku suka buka pinterest. Aku suka sekali melihat ilustrasi karya orang lain. Waktu menunjukan pukul 1 siang, saatnya kembali bekerja hingga pukul 5 sore. Aku sangat mengusahakan pekerjaanku selesai sebelum jam pulang tiba. Aku adalah tim tenggo yang mendewakan work life balance. Hehe. Makanya ketika jam kerja, aku sangat berusaha untuk fokus pada pekerjaan dan menghindari distraksi dengan rekan-rekan lainnya. Terkadang ada saja gangguannya, seperti ada yang tiba-tiba nyeletuk tentang gosip artis, ada yang tiba-tiba mengajak ngobrol, ada meeting dadakan. Pokoknya, lembur kalau benar-benar dalam keadaan darurat saja.

    Waktu menunjukan pukul 5 sore. Saatnya membereskan alat-alat kerja. Kalau sudah melewati hari senin sedikit lega artinya masih harus melewati 4 hari lagi dan tibalah weekend yang dinanti-nantikan. Aku jalan ke depan kantorku menanti kendaraan yang lewat. Lumayan cukup banyak pilihan transportasi umum dari Kantor ke Stasiun. Bisa jalan kaki (kalau sedang tidak mager), naik angkot umum dengan membayar 5 ribu atau naik jaklingko. Ini free. Tetapi menunggunya datang suka lama dan sering penuh juga. Lalu ada Busway dengan membayar 3.500 rupiah. Kali ini yang datang Busway duluan jadi aku naik Busway. Sesampai di stasiun dilanjutkan dengan rintangan berikutnya yaitu naik turun tangga stasiun lalu berusaha menjebol pertahanan sesama Budak Corporate di kereta supaya bisa masuk ke dalam. Hehe. Sesampai di stasiun tujuan kembali naik turun tangga kemudian dilanjutkan dengan naik motor yg td pagi dititipkan di stasiun hingga ke rumah. Sampai di rumah lalu sholat, makan, bersih-bersih, membalas chat, melakukan hobi. Biasanya aku main badminton, menggambar atau bahkan tidur cepat jika lelah sekali. Besoknya kegiatan kembali ke pargraf 1.

    Well, setiap pekerjaan ataupun profesi punya suka dan dukanya. Memegang tanggung jawab masing-masing. Berlapang dada dan berusaha menikmati perjalanannya supaya bisa tetap bahagia menjalaninya. Selalu berusaha bersyukur atas karunia hidup ini. Sekian cerita dari seorang Budak Corpoate. Semoga bermanfaat :)

Pengalaman Membeli Motor Cash Pertama Kali

    Hai semuanya kali ini aku ingin berbagi pengalaman membeli motor secara cash pertama kali. Kenapa cash bukan kredit? ini kembali kepada prinsip hidup masing-masing ya. Aku pribadi lebih nyaman mengumpulkan uang sampai cukup untuk membeli barang yang aku butuhkan secara cash. Sehingga aku tidak perlu memikirkan cicilan yang harus dikeluarkan setiap bulannya walaupun uang yang dikeluarkan saat membelinya terlihat besar di awal. Tetapi membuat tentram ketika memakai barangnya.

Photo by Nadine Wuchenauer

    Dengan segala kemudahan kredit di zaman sekarang, aku kira membeli motor secara cash akan dipersulit. Tetapi, ternyata cukup mudah kok. Pertama, kita bisa pergi ke Dealer motor terdekat lalu pilih motor yang ingin kita beli. Kebetulan jenis motor yang aku mau ready stock walaupun dengan warna yang adanya seperti itu. Gak masalah juga sih aku soal warna. Jadi, tidak perlu indent. Setelah itu, kita tinggal menyerahkan ktp asli dan akan diproses oleh Sales-nya. KTP digunakan oleh Sales untuk mengisi data. Sebenarnya perlu memperlihatkan KK (Kartu Keluarga) asli. Tetapi aku tidak membawanya. Jadi, aku meminta nomer Sales-nya untuk nanti aku kirimkan foto KK nya. Selanjutnya kita tinggal membayar sejumlah harga motornya. Aku pribadi melalui transfer m-banking. Setelah selesai, nanti akan dikirimkan motornya ke rumah pada hari itu juga. Kita hanya tinggal menunggunya saja nanti akan dihubungi oleh Driver yang membawa motornya.

    Setelah sampai di rumah, aku segera mengiriman foto KK kepada nomer Sales yang aku minta tadi. Aku menanti motor itu datang hingga hampir tengah malam di rumah. Aku mulai gelisah dan menanyakan kembali dimanakah keberadaan motorku. Salesnya menginfokan bahwa ditunggu saja motornya karena hari ini sedang banyak pengiriman. Kondisi di luar pun sedang hujan deras. Sales-nya memberikan aku nomer Driver untuk dihubungi langsung. Motorku pun sampai kira-kira jam setengah dua belas malam. Motorku diturunkan dari mobil pick up, kemudian Driver menyerahkan beberapa dokumen dan serah terima di atas materai yang harus ditandatangani. Dari pembelian motor tersebut, aku mendapatkan jas hujan, helm standard, satu set toolkit. Sementara buku pedoman pemilik, buku service dan garansi nanti akan diserahkan bersama STNK.

    Untuk STNK sendiri bisa terbit 2 minggu hingga 1 bulanan dari tanggal pembelian. Sementara BPKP baru akan diserahkan sekitar 2-3 bulan setelah pembelian. Oh iya, kita juga akan mendapatkan gratis 4 kali service dan1 kali ganti oli. Hehe.

    Sekian ceritaku tentang pengalaman membeli motor secara cash pertama kali. Semoga bermanfaaat untuk teman-teman semuanya :)

Pengalaman Private Badminton Kelas Dewasa

    Badminton adalah salah satu olahraga yang aku suka. Ayahku sudah mengenalkannya sejak kecil. Kami sering bermain dan menonton pertandingan bersama. Kami hanya bermain fun tanpa menggunakan teknik-tekniknya. Ketika SMA, aku pun mengikuti eskul badminton di Sekolah. Walaupun aku menyukai olahraga ini, tetapi aku tidak berambisi untuk ikut kompetisi. Setelah lulus SMA, aku sibuk dengan tugas-tugas dan kegiatan organisasiku di Kampus sehingga tidak pernah lagi bermain badminton. Lalu aku beralih ke beberapa cabang olahraga lain seperti lari, basket, sepeda, sepatu roda, berkuda dan memanah. Setelah pandemi, aku baru memulai bermain badminton lagi bersama teman-teman yang merupakan tetanggaku juga. Pada saat itu, raket pun aku tak ada. Haha. Raket lamaku ntah kemana. Akhirnya aku membeli raket karena gak enak juga kan kalau harus pinjam ke teman.

Photo by Pexels

    Awal bermain lagi rasanya kaku banget dan ngos-ngosan mengejar bola. Walaupun begitu, rasanya senang sekali setelah bermain dan olahraga ini bikin candu. Pulang kerja pun main kalau ada teman mainnya. Bermain single selama dua jam pun kuat. Seiring berjalannya waktu, teman-teman mainku berguguran. Sulit sekali mencari teman bermain sedangkan badminton minimal dimainkan oleh dua orang. Haha. Aku browsing mencari komunitas atau aplikasi yang bisa mencari teman bermain. Pada saat itu ada aplikasi namanya Rovo yang memungkinkan kita untuk menemukan teman untuk melakukan olahrga bersama. Setelah aku install, ternyata lokasinya kebanyakan jauh dari rumah. Kemudian aku iseng mencarinya di aplikasi telegram, ternyata ada satu komunitas namanya Badminton Kuy yang membuka mabar (main bareng) di Gor Kukusan Depok dan juga di daerah lainnya seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Tanpa kenal siapapun, aku datang sendiri ke sana. Seru sekali bermain bersama dan berkenalan dengan orang-orang baru.

    Di Gor Kukusan, ada standing banner yang memberi informasi bahwa booking lapangan bisa lewat Aplikasi Ayo Indonesia. Biasanya hanya lewat WhatsApp saja. Ternyata di aplikasi itu bisa menemukan teman main bareng juga. Wah jadi makin semangat. Aku datang ke mabar yang diadakan komunitas atau PB lain Di Depok. Aku menemukan berbagai macam level permainan orang lain dimulai dari beginner, intermediate, advance hingga pro. Bertemu dengan lawan yang skill-nya sangat-sangat jauh di atas aku dan sering dibantai juga di lapangan membuat aku jadi makin semangat buat upgrade skill. Sehingga aku mencari-cari les badminton. Tapi ternyata club-club membukanya hanya untuk anak-anak. Setelah aku browsing lagi, ada Coach yang membuka untuk kelas private untuk dewasa. Aku segera menghubunginya dan berminat mengikuti kelasnya.

    Untuk harga private class-nya sebulan 4 kali pertemuan selama 2 jam sekitar 1,8 jt sudah termasuk fee coach, sewa lapangan, shuttlecock dan asisten Coach yang membantu membereskan bola. Awal latihan aku diajarkan cara memegang raket yang benar, footwork dan juga shadow pukulan. Footwork memudahkan kita melangkah saat mengambil bola di lapangan. Sehingga tidak perlu berlari dan meminmalisir cedera juga. Sebelum menggunakan bola, aku diajarkan untuk melakukan pukuan tanpa bola dimulai dari cara pukulan lob, netting, drive, smash, placing, dll. Setelah sesi latihan pun ada sesi latihan fisik beberapa menit terakhir seperti sprint, jumping jack, sit up, dll. Sangat menguras tenaga. Haha.

    Aku private selama 4 bulan. Selama ikut kelas private, di hari-hari lain aku juga ikut mabar di berbagai komunitas, mengaplikasikan ilmu yang sudah diajarkan oleh Coach. Aku juga jadi mempelajari jenis-jenis raket, tarikan senar, jenis senar yang membuatku nyaman dan untuk mendukung permainanku. Aku mulai bisa menyeimbangkan lawan-lawan yang tadinya skill-nya di atasku. Makin lama makin candu. Dalam seminggu aku bisa bermain 3 sampai 4 kali. Sekali bayar mabar bisa 30-40 ribuan. Jatah buat tabungan jadi makin berkurang. Haha.

    Selama bermain badminton aku sudah beberapa kali cedera juga. Mungkin karena lelah kebanyakan main tapi masih dipaksa juga fisiknya. Haha. Bagian tubuh yang sudah kena antara lain Ankle kaki kanan dan kiri, Lutut kaki kanan dan kiri, tangan kanan. Haha. Tapi yang paling parah lutut kanan bisa sampai 3 bulanan sembuhnya. Jadi sekarang kalau main selalu pakai ankle support, knee support, elbow wrap dan wristband.

    Membeli aksesoris badminton juga bikin candu. Raket high end, senar yang bunyinya bisa ting-ting-ting, tas, sepatu, handuk, dll. Selain itu perlengkapan P3K juga makin banyak seperti pain killer spray, kinesio tap, wrist dan juga finger tape. Hehe.

    Sekarang aku malah jadi berambisi pada olahraga ini dengan ikut sparing atau turnamen yang diadakan dalam skala kecil untuk melatih mental dan menguji skill. Hehe. Sekian tulisanku kali ini. Semoga bermanfaat :)

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Followers

Featured Post

Rekomendasi GOR Badminton di Depok Update 2025

     Haiiii Gaessss. Sebelumnya aku pernah menulis tentang 10 Rekomendasi GOR Badminton di Depok . Setelah pandem, semakin lama banyak bermu...

Contact Me

Get in touch