Hello, I’M Nana

Welcome to My World

About Me

Graphic Designer

Assalamu'alaikum. Perkenalkan namaku Nana Rosdiana. Kalian bisa memanggilku Nana. Aku adalah seorang Graphic Designer, UI Designer dan Content Creator yang masih akan terus belajar. Website ini adalah catatan belajarku. Semoga bermanfaat ya untuk siapapun yang membacanya.

Mungkin bisa dibilang aku berkripadian ambivert yang merupakan gabungan kepribadian dari ekstrovert dan introvert dimana cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi.

Udah gitu aja perkenalan dirinya sepertinya. Hehehe.

Nana Graphic Designer

My Services

WHAT I CAN DO

Graphic Design

UI Design

Writing

Kreativitas bisa lahir di manapun, tak terkecuali di kamar tidur. Untuk mempermudah pekerjaanku sehari-hari, aku dibantu oleh aplikasi desain dari Adobe seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dan Adobe XD.

Terimakasih sudah mengunjungi rumahku ini. Silakan kunjungi portofolio aku di www.behance.net/nanarosdiana atau Instagram nanarosdiana dan untuk video-video seputar desain grafis silakan mampir ke Youtube Channel Nana Rosdiana . Semoga kita bisa berkolaborasi ke depannya. Salam kenal :)

  • Graphic Design 95%
  • UI Design 80%
  • Illustration 70%
  • Writing 80%

My Blog

MY BEST WORKS
Diary Budak Corporate Episode 3 (Pengalaman Menaiki JakLingko)

    Menjalani kehidupan sebagai Budak Corporate di Jakarta dengan berbagai tantangan setiap harinya membuatku mencoba berbagai macam alat transportasi. Jika sebelumya aku pernah bercerita mengenai Kereta dan Busway, kali ini aku ingin bercerita tentang JakLingko. 

JakLingko


    JakLingko adalah merupakan kepanjangan dari Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang berarti jejaring atau integrasi. kendaraan sejenis angkot (angkutan kota) yang beroperasi di Jakarta. Mobil dengan kapasitas kurang lebih untuk 11 orang penumpang ini bisa dinaiki secara GRATIS. Pemerintah DKI Jakarta memfasilitasi angkot gratis ini untuk siapapun. Ada halte-halte pemberhentian yang dilewati angkot tersebut. Kita tinggal menunggu di Halte dan kita bisa menaiki angkot gratis tersebut. Di dalam angkot terdapat tap kartu untuk pembayarannya. Kita tinggal tap kartu seperti e-money, flazz dan kartu elektronik sejenis lainnya. Setelah tap in dan tap out akan dikenakam biaya 0 rupiah.

    Banyak pekerja dan masyarakat yang menantikan ketika angkot ini lewat. Siapa yang tidak suka gratisan? Hehe. Makanya selalu jadi rebutan. Ada juga halte yang menerapkan sistem antrian untuk menjaga ketertiban. Jadi, siapa yang duluan datang dia yang mendapat kartu antrian untuk naik duluan. Yang belum mendapat kartu harap bersabar menunggu. Warga di Ibu Kota memang agak 'ganas' ya kalau tidak ada yang mengatur, serabat serobot sana sini.

    Angkot JakLingko ini memiliki rute yang berbeda-beda. Jadi pastikan dengan bertanya kepada petugas terlebih dahulu apakah angkot tersebut melewati tempat yang kamu tuju. Aku biasa menaiki yang Jak 18 yang melewati tempat strategis seperti Stasiun Duren Kalibata, Kantor BPJS Jakarta Selatan, Pancoran Tugu, Jalan Tebet Barat dan Tebet Dalam, Pasar Tebet, Pasar Menteng Pulo, Puskesmas Setiabudi, Gedung KPK, Gedung Allianz, Puri Imperium dan lainnya. JAK18 beroperasi setiap hari dari pukul 05.00-22.00 WIB.

    Di awal aku menaiki angkot ini ada AC nya sehingga sangat nyaman. Tapi semakin ke sini seperti angkot biasa saja. Adanya angin cepoi-cepoi. Hehehe. Walaupun angkot, tetapi kendaraan ini tidak 'ngetem' seperti angkot pada umumnya. Walaupun penumpang cuma 1 atau 2 di dalam akan jalan terus sama seperti Busway. Oh ya, angkot ini dilengkapi juga dengan CCTV. Sehingga lebih aman.

    Ada yang sudab mencoba angkot JakLingko ini? Sekian cerita aku tentang kehidupan Budak Corporate di Jakarta kali ini. Semoga bermanfaat. Kapan-kapan cerita-cerita lagi.

Diary Budak Corporate Episode 2

    Jakarta is not for everyone. Yang kuat yang bertahan. Yang lemah akan tertindas. Ibu Kota lebih kejam dari Ibu Tiri. Kehidupan di Jakarta sangat keras. Mungkin kata-kata itu ada benarnya. Aku merasa perputaran waktu di Jakarta terasa lebih cepat dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Derap langkah kaki orang-orang yang berjalan di Trotoar yang begitu cepat. Orang-orang berlarian di stasiun naik turun anak-anak tangga mengejar waktu supaya tidak terlambat. Telat 1 detik bisa mengacaukan dan mengubah segalanya.

Photo by Tom Fisk from Pexels

    Orang-orang yang bertahan hidup di Jakarta seakan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Bisa dibilang egois. Walaupun tidak semuanya. Ketika berada di kendaraan umum seperti Kereta atau Busway, penumpang prioritas seperti Ibu Hamil, lansia atau penyandang disabilitas harus meminta bantuan petugas untuk mencarikan tempat duduk karena jika mereka meminta sendiri sering diabaikan. Semua orang merasa berhak untuk mendapatkan tempat duduk dengan dalih "saya juga bayar" atau "saya juga capek".

    Para pekerja di Jakarta memulai hari mereka dengan berangkat ke tempat kerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam. Mereka tidak hanya yang berasal dari Jakarta, tetapi dari Bogor, Tangerang, Depok dan kota-kota lainnya yang mengadukan nasibnya di Jakarta. Perjalanan yang ditempuh selama 1 sampai 2 jam bolak balik Jakarta terasa cepat karena sudah terbiasa dilakukan setiap hari. Salah satu alasan mereka tetap bertahan mencari nafkah di Jakarta adalah nilai UMR yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Tentu saja hal ini dibarengi dengan biaya hidup yang lebih tinggi. Seberapa lelah pun bekerja di Jakarta tetap dijalani bisa jadi karena mengejar gengsi. Stigmanya adalah bekerja di gedung-gedung tinggi pasti gajinya besar dan sukses.

    Pagi ini aku berangkat ke Kantor lebih pagi jadi aku memutuskan untuk naik Busway. Busway menjadi salah satu alternatif transportasi umum di Jakarta. Harganya yang murah sebesar 3.500 rupiah menjadi pertimbangan orang-orang memilih transportasi ini selain kereta Commuter Line. Bermacet-macetan sudah menjadi sarapan di pagi hari. Bagi yang sedang terburu-buru tidak disarankan menggunakan Busway. Bisa menggunakan motor pribadi atau ojek online. Aku suka sekali naik Busway karena walaupun memakan perjalanan yang cukup lama ke kantor sekitar 45 menit tetapi aku bisa merasakan slow living sejenak, aku bisa menulis sepanjang perjalanan, mempersiapkan to do list yang akan aku lakukan nanti di Kantor, membaca artikel atau melihat keadaan sekitar seperti yang aku lakukan saat ini. 

    Aku melihat dari kaca Busway para pedagang sedang melayani pembeli. Ada yang berjualan nasi uduk, bubur ayam, mie ayam, ketoprak, gado-gado, soto ayam dan lain-lain. Salah satu culture shock menu sarapan orang-orang Jakarta adalah makanan berat. Mie ayam lengkap dengam kerupuk pangsit dan sambal dimakan di pagi hari. Hehe. Aku sendiri sebagai Budak Corporate yang 5 hari menghabiskan waktu bolak balik Jakarta tidak terbiasa sarapan berat seperti itu. Rasanya mengantuk setelah makan berat di pagi hari bukannya bersemangat. 

    Di sepanjang jalan kita juga disuguhi entertain. Ada yang mencari nafkah dengan mengamen menggunakan kostum unik seperti super hero dan badut. Mereka akan berjoget di pinggir jalan atau lampu merah. Di sisi lain kita juga melihat ada yang mengemis sambil menggendong balita dan berpakaian lusuh. Ada juga para Tunawisma yang hidup dari mengumpulkan sampah. Pada saat malam hari mereka tidur di pinggiran ruko atau di dalam gerobak yang mereka bawa. Perbandingan ekonomi antara si kaya dan si miskin sangat jelas sekali di Kota ini. 

    Aku menulis tulisan ini di Busway sepanjang perjalanan aku menuju ke Kantor. Sebentar lagi aku akan sampai di Halte yang aku tuju dan menjalani aktivitas sebagai Budak Corporate di Jakarta. Lain kali cerita-cerita lagi ya. Semoga bermanfaat

Diary Budak Corporate Episode 1

    Selamat pagi di hari senin yang membahagiakan bagi Budak Corporate. Seperti biasa pagi ini dimulai dengan bangun jam 4 pagi dan mulai menyiapkan bekal untuk makan siang nanti di kantor. Aku lebih suka membawa bekal karena selain bisa lebih hemat, gak perlu pusing mikirin makan siang apa. Hari ini aku membawa bekal nasi yg sudah ku masak semalam, lalu aku tinggal ceplok telur dan masak tumis tahu tauge. Sesimple itu bekal makan siangku, tetapi sudah aku pikirkan menunya dari seminggu yang lalu. Setelah selesai, kemudian aku sholat subuh, setelah itu aku olahraga sekitar 15-30 menit dengan melihat gerakan-gerakan di YouTube. Kalau tidak ada meeting pagi, aku biasanya olahraga di pagi hari, sedangkan kalau ada meeting pagi olahraga aku ganti sepulang kerja. Kenapa harus menyempatkan olahraga? supaya kuat karena aku harus menghadapi pertempuran di kereta dan menghadapi drama-drama kehidupan. Hehe. Aku berangkat menggunakan motor dari rumah ke stasiun terdekat sekitar 10 menit. Kemudian lanjut menaiki kereta, setelah sampai di stasiun tujuan, aku melanjutkan dengan ojek online kalau sedang terburu-buru ataupun bisa naik angkot sampai halte depan kantor dan berjalan sekitar 500 meter ke kantor. Kalau sedang berangkat santai, setelah menaruh motor di stasiun, aku melanjutkan dengan kereta dan turun sekitar 5 stasiun lalu aku lanjutkan dengan menaiki Busway sampai halte depan kantor. Aku lebih suka menggunakan transportasi umum ke Kantor walaupun banyak drama karena bisa lebih hemat dan efisien.

    Drama kehidupan Budak Corporate sudah dimulai pada senin pagi ini. Aku melihat penumpukan penumpang di stasiun. Sebagian berlari ke peron 3 di sebelahnya menunggu kereta balik dari arah Jakarta dan sebagian lagi tetap di peron 1 seperti biasa menuggu kereta dari Bogor. Setelah aku cari tahu ke Petugas di Stasiun, rupayanya ada insiden yang menyebabkan kereta terlambat. Saat kereta memasuki peron 1, penumpang di dalam sudah penuh dan sulit untuk dimasuki lagi. Ingat pepatah ini, Ibu kota lebih kejam daripada Ibu Tiri. Jika tidak punya daya juang yang tinggi, tidak akan bisa survive. Aku biasa naik di Gerbong Wanita. Welcome to Hunger Games. Penumpang yang masih di luar terus mencoba untuk memasuki Gerbong, didorong dengan kekuatan super. Beberapa berhasil naik dan beberapa memilih menunggu kereta berikutnya atau pindah ke peron 3 naik kereta balik yang ternyata sudah penuh juga. Aku memilih pindah ke peron 3 karena beberapa menit lagi kereta akan berangkat. Jika sedang rush hour, kondisi di Gerbong agak pengap, AC atau Kipas tidak berasa, dorong-dorongan biasa terjadi. Kalau dihadapi dengan emosi hanya akan capek hati. Dinikmati saja. Hehe. Oh ya kalau di Gerbong Wanita tidak ada Woman support Woman, lebih manusiawi di Gerbong campur laki-laki dan perempuan. Tempat duduk di dalam kereta diproritaskan untuk ibu hamil, lansia dan penyandang disabilitas. Nyatanya, mereka yang duduk masih muda, tidak sedang hamil dan memiliki fisik sempurna. Ada yang pura-pura tidur, pura-pura tidak dengar, sibuk memainkan gadget ketika ada penumpang yang lebih membutuhkan tempat duduk tersebut. Sehingga harus memanggil petugas untuk meminta dicarikan tempat duduk.

    Aku berencana lanjut naik Busway setelah turun kereta, tetapi sepertinya aku tidak bisa keluar karena padatnya penumpang dan aku berada di tengah-tengah gerbong, aku pun sudah terlambat. Aku memutuskan untuk naik ojek online saja nanti setelah turun kereta. Aku memesan ojek online saat kereta akan berhenti di Stasiun tujuanku supaya abang ojeknya tidak menunggu lama juga. Setelah berhasil turun dari kereta, rasanya disambut dengan lagu "We are the Champions, My Friends...". Sampai di kantor sudah kucel, kumel, berkeringat tetapi kita harus tetap semangat. 

    Ritual Budak Corporate sebelum memulai pekerjaan biasanya ke Pantry dulu, bikin kopi atau teh. Ada juga yang memilih mampir dulu ke Coffee Shop untuk membeli minuman secara take away lalu diseruput di kantor. Nikmat mana lagi yang kau dustakan? selanjutnya biasanya rekan-rekan kanan kiri mejaku sudah melontarkan pertanyaan "makan siang apa?" di pagi hari dan itu pertanyaan yang sulit dijawab hingga jam makan siang tiba belum juga menemukan jawabannya, mencoba scroll aplikasi ojek online dan ujung-ujungnya ke kantin belakang Kantor. Begitu terus setiap hari. Kegiatan dilanjutkan dengan membuka laptop, mengetik, menatap layar, berpikir sambil bengong hingga jam makan siang tiba. Aku makan siang di mejaku sendiri sambil mendengarkan podcast. Terkadang ada juga temanku yg membawa bekal dan kita makan bersama-sama. Setelah makan siang, dilanjutkan dengan sholat. Membasahi wajah dengan air wudhu terasa segar sekali. Setelah sholat biasanya aku suka buka pinterest. Aku suka sekali melihat ilustrasi karya orang lain. Waktu menunjukan pukul 1 siang, saatnya kembali bekerja hingga pukul 5 sore. Aku sangat mengusahakan pekerjaanku selesai sebelum jam pulang tiba. Aku adalah tim tenggo yang mendewakan work life balance. Hehe. Makanya ketika jam kerja, aku sangat berusaha untuk fokus pada pekerjaan dan menghindari distraksi dengan rekan-rekan lainnya. Terkadang ada saja gangguannya, seperti ada yang tiba-tiba nyeletuk tentang gosip artis, ada yang tiba-tiba mengajak ngobrol, ada meeting dadakan. Pokoknya, lembur kalau benar-benar dalam keadaan darurat saja.

    Waktu menunjukan pukul 5 sore. Saatnya membereskan alat-alat kerja. Kalau sudah melewati hari senin sedikit lega artinya masih harus melewati 4 hari lagi dan tibalah weekend yang dinanti-nantikan. Aku jalan ke depan kantorku menanti kendaraan yang lewat. Lumayan cukup banyak pilihan transportasi umum dari Kantor ke Stasiun. Bisa jalan kaki (kalau sedang tidak mager), naik angkot umum dengan membayar 5 ribu atau naik jaklingko. Ini free. Tetapi menunggunya datang suka lama dan sering penuh juga. Lalu ada Busway dengan membayar 3.500 rupiah. Kali ini yang datang Busway duluan jadi aku naik Busway. Sesampai di stasiun dilanjutkan dengan rintangan berikutnya yaitu naik turun tangga stasiun lalu berusaha menjebol pertahanan sesama Budak Corporate di kereta supaya bisa masuk ke dalam. Hehe. Sesampai di stasiun tujuan kembali naik turun tangga kemudian dilanjutkan dengan naik motor yg td pagi dititipkan di stasiun hingga ke rumah. Sampai di rumah lalu sholat, makan, bersih-bersih, membalas chat, melakukan hobi. Biasanya aku main badminton, menggambar atau bahkan tidur cepat jika lelah sekali. Besoknya kegiatan kembali ke pargraf 1.

    Well, setiap pekerjaan ataupun profesi punya suka dan dukanya. Memegang tanggung jawab masing-masing. Berlapang dada dan berusaha menikmati perjalanannya supaya bisa tetap bahagia menjalaninya. Selalu berusaha bersyukur atas karunia hidup ini. Sekian cerita dari seorang Budak Corpoate. Semoga bermanfaat :)

Pengalaman Membeli Motor Cash Pertama Kali

    Hai semuanya kali ini aku ingin berbagi pengalaman membeli motor secara cash pertama kali. Kenapa cash bukan kredit? ini kembali kepada prinsip hidup masing-masing ya. Aku pribadi lebih nyaman mengumpulkan uang sampai cukup untuk membeli barang yang aku butuhkan secara cash. Sehingga aku tidak perlu memikirkan cicilan yang harus dikeluarkan setiap bulannya walaupun uang yang dikeluarkan saat membelinya terlihat besar di awal. Tetapi membuat tentram ketika memakai barangnya.

Photo by Nadine Wuchenauer

    Dengan segala kemudahan kredit di zaman sekarang, aku kira membeli motor secara cash akan dipersulit. Tetapi, ternyata cukup mudah kok. Pertama, kita bisa pergi ke Dealer motor terdekat lalu pilih motor yang ingin kita beli. Kebetulan jenis motor yang aku mau ready stock walaupun dengan warna yang adanya seperti itu. Gak masalah juga sih aku soal warna. Jadi, tidak perlu indent. Setelah itu, kita tinggal menyerahkan ktp asli dan akan diproses oleh Sales-nya. KTP digunakan oleh Sales untuk mengisi data. Sebenarnya perlu memperlihatkan KK (Kartu Keluarga) asli. Tetapi aku tidak membawanya. Jadi, aku meminta nomer Sales-nya untuk nanti aku kirimkan foto KK nya. Selanjutnya kita tinggal membayar sejumlah harga motornya. Aku pribadi melalui transfer m-banking. Setelah selesai, nanti akan dikirimkan motornya ke rumah pada hari itu juga. Kita hanya tinggal menunggunya saja nanti akan dihubungi oleh Driver yang membawa motornya.

    Setelah sampai di rumah, aku segera mengiriman foto KK kepada nomer Sales yang aku minta tadi. Aku menanti motor itu datang hingga hampir tengah malam di rumah. Aku mulai gelisah dan menanyakan kembali dimanakah keberadaan motorku. Salesnya menginfokan bahwa ditunggu saja motornya karena hari ini sedang banyak pengiriman. Kondisi di luar pun sedang hujan deras. Sales-nya memberikan aku nomer Driver untuk dihubungi langsung. Motorku pun sampai kira-kira jam setengah dua belas malam. Motorku diturunkan dari mobil pick up, kemudian Driver menyerahkan beberapa dokumen dan serah terima di atas materai yang harus ditandatangani. Dari pembelian motor tersebut, aku mendapatkan jas hujan, helm standard, satu set toolkit. Sementara buku pedoman pemilik, buku service dan garansi nanti akan diserahkan bersama STNK.

    Untuk STNK sendiri bisa terbit 2 minggu hingga 1 bulanan dari tanggal pembelian. Sementara BPKP baru akan diserahkan sekitar 2-3 bulan setelah pembelian. Oh iya, kita juga akan mendapatkan gratis 4 kali service dan1 kali ganti oli. Hehe.

    Sekian ceritaku tentang pengalaman membeli motor secara cash pertama kali. Semoga bermanfaaat untuk teman-teman semuanya :)

Pengalaman Private Badminton Kelas Dewasa

    Badminton adalah salah satu olahraga yang aku suka. Ayahku sudah mengenalkannya sejak kecil. Kami sering bermain dan menonton pertandingan bersama. Kami hanya bermain fun tanpa menggunakan teknik-tekniknya. Ketika SMA, aku pun mengikuti eskul badminton di Sekolah. Walaupun aku menyukai olahraga ini, tetapi aku tidak berambisi untuk ikut kompetisi. Setelah lulus SMA, aku sibuk dengan tugas-tugas dan kegiatan organisasiku di Kampus sehingga tidak pernah lagi bermain badminton. Lalu aku beralih ke beberapa cabang olahraga lain seperti lari, basket, sepeda, sepatu roda, berkuda dan memanah. Setelah pandemi, aku baru memulai bermain badminton lagi bersama teman-teman yang merupakan tetanggaku juga. Pada saat itu, raket pun aku tak ada. Haha. Raket lamaku ntah kemana. Akhirnya aku membeli raket karena gak enak juga kan kalau harus pinjam ke teman.

Photo by Pexels

    Awal bermain lagi rasanya kaku banget dan ngos-ngosan mengejar bola. Walaupun begitu, rasanya senang sekali setelah bermain dan olahraga ini bikin candu. Pulang kerja pun main kalau ada teman mainnya. Bermain single selama dua jam pun kuat. Seiring berjalannya waktu, teman-teman mainku berguguran. Sulit sekali mencari teman bermain sedangkan badminton minimal dimainkan oleh dua orang. Haha. Aku browsing mencari komunitas atau aplikasi yang bisa mencari teman bermain. Pada saat itu ada aplikasi namanya Rovo yang memungkinkan kita untuk menemukan teman untuk melakukan olahrga bersama. Setelah aku install, ternyata lokasinya kebanyakan jauh dari rumah. Kemudian aku iseng mencarinya di aplikasi telegram, ternyata ada satu komunitas namanya Badminton Kuy yang membuka mabar (main bareng) di Gor Kukusan Depok dan juga di daerah lainnya seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Tanpa kenal siapapun, aku datang sendiri ke sana. Seru sekali bermain bersama dan berkenalan dengan orang-orang baru.

    Di Gor Kukusan, ada standing banner yang memberi informasi bahwa booking lapangan bisa lewat Aplikasi Ayo Indonesia. Biasanya hanya lewat WhatsApp saja. Ternyata di aplikasi itu bisa menemukan teman main bareng juga. Wah jadi makin semangat. Aku datang ke mabar yang diadakan komunitas atau PB lain Di Depok. Aku menemukan berbagai macam level permainan orang lain dimulai dari beginner, intermediate, advance hingga pro. Bertemu dengan lawan yang skill-nya sangat-sangat jauh di atas aku dan sering dibantai juga di lapangan membuat aku jadi makin semangat buat upgrade skill. Sehingga aku mencari-cari les badminton. Tapi ternyata club-club membukanya hanya untuk anak-anak. Setelah aku browsing lagi, ada Coach yang membuka untuk kelas private untuk dewasa. Aku segera menghubunginya dan berminat mengikuti kelasnya.

    Untuk harga private class-nya sebulan 4 kali pertemuan selama 2 jam sekitar 1,8 jt sudah termasuk fee coach, sewa lapangan, shuttlecock dan asisten Coach yang membantu membereskan bola. Awal latihan aku diajarkan cara memegang raket yang benar, footwork dan juga shadow pukulan. Footwork memudahkan kita melangkah saat mengambil bola di lapangan. Sehingga tidak perlu berlari dan meminmalisir cedera juga. Sebelum menggunakan bola, aku diajarkan untuk melakukan pukuan tanpa bola dimulai dari cara pukulan lob, netting, drive, smash, placing, dll. Setelah sesi latihan pun ada sesi latihan fisik beberapa menit terakhir seperti sprint, jumping jack, sit up, dll. Sangat menguras tenaga. Haha.

    Aku private selama 4 bulan. Selama ikut kelas private, di hari-hari lain aku juga ikut mabar di berbagai komunitas, mengaplikasikan ilmu yang sudah diajarkan oleh Coach. Aku juga jadi mempelajari jenis-jenis raket, tarikan senar, jenis senar yang membuatku nyaman dan untuk mendukung permainanku. Aku mulai bisa menyeimbangkan lawan-lawan yang tadinya skill-nya di atasku. Makin lama makin candu. Dalam seminggu aku bisa bermain 3 sampai 4 kali. Sekali bayar mabar bisa 30-40 ribuan. Jatah buat tabungan jadi makin berkurang. Haha.

    Selama bermain badminton aku sudah beberapa kali cedera juga. Mungkin karena lelah kebanyakan main tapi masih dipaksa juga fisiknya. Haha. Bagian tubuh yang sudah kena antara lain Ankle kaki kanan dan kiri, Lutut kaki kanan dan kiri, tangan kanan. Haha. Tapi yang paling parah lutut kanan bisa sampai 3 bulanan sembuhnya. Jadi sekarang kalau main selalu pakai ankle support, knee support, elbow wrap dan wristband.

    Membeli aksesoris badminton juga bikin candu. Raket high end, senar yang bunyinya bisa ting-ting-ting, tas, sepatu, handuk, dll. Selain itu perlengkapan P3K juga makin banyak seperti pain killer spray, kinesio tap, wrist dan juga finger tape. Hehe.

    Sekarang aku malah jadi berambisi pada olahraga ini dengan ikut sparing atau turnamen yang diadakan dalam skala kecil untuk melatih mental dan menguji skill. Hehe. Sekian tulisanku kali ini. Semoga bermanfaat :)

Pengalaman Menjadi Anggota KPPS 2024

    Assalamu'alaikum Gaessss. Di tulisan kali ini aku ingin berbagi pengalaman menjadi anggota KPPS pada pemilu 2024. KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. KPPS terdiri dari 6 orang anggota, 1 ketua dan 2 pamsung. Pamsung adalah Petugas Keamanan dan Ketertiban di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Bagaimana bisa menjadi anggota KPPS? Aku sendiri termasuk yang aktif di ligkungan rumah, jadi Pak RT menawarkan apakah aku bersedia menjadi anggota KPPS atau tidak. Tentu saja aku mengambil kesempatan yang ditawarkan karena aku sama sekali belum pernah menjadi petugas KPPS sebelumnya dalam lingkup Negara. Pengalamanku baru sebatas Pemilihan Raya di Kampus.

Photo by Edmond Dantès from Pexels

    Setelah petugas KPPS terbentuk, kami diminta untuk mengisi data di website SIAKBA (Sistem Informasi Anggota KPU Dan Badan Ad Hoc). Username dan password akan dibagikan dari pusat. Kami juga diminta untuk melakukan cek kesehatan di Puskesmas atau di Klinik terdekat. Petugas kesehatan akan menimbang berat dan tinggi badan kita, mengukur lingkar pinggang, mengecek tekanan darah dan mewawancarai seputar hal yang berhubungan dengan kesehatan kita. 

    Dalam menjalankan tugas, Ketua KPPS membagikan siapa saja yang bertugas sebagai KPPS 1-7. KPPS 1 adalah Ketua KPPS yang bertanggungjawab secara keseluruhan atas berlangsungnya pemilu Di TPS tersebut, menandatangi dokumen-dokumen dan cover pada kertas suara. Keriting deh tuh tangan. Tugas KPPS 2 adalah membagikan surat suara untuk diberikan kepada Pemilih. Tugas KPPS 3 mencatat jumlah Pemilih, menghitung sisa surat suara yang tidak terpakai atau rusak dan memasukan data-data yang diperlukan pada aplikasi Si Rekap. Si Rekap adalah aplikasi dari Pemerintah untuk mempermudah rekapitulasi dari Pemilu yang bisa diakses secara online. Tugas KPPS 4 adalah mempersiapkan daftar hadir DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan memeriksa model C6 pemberitahuan yang dibawa Pemilih.  Tugas KPPS 5 adalah untuk mengarahkan Pemilih ke bilik suara dan membantu pemilih disabilitas atau lansia atau yang membutuhkan bantuan. Tugas KPPS 6 adalah mengarahkan Pemilih untuk memasukkan surat suara, memastikan semua surat suara dimasukkan ke dalam kotak, dan mengarahkan pemilih ke meja KPPS 7. Tugas KPPS 7 adalah mengarahkan Pemilih untuk mencelupkan jari tangannya ke tinta, memastikan Pemilih tidak menghapus tinta, dan mempersilakan pemilih keluar dari TPS.

    Sebagai anggota KPPS, kami dilantik dan dibekali dengan Bimtek (Bimbingan Teknis). Kami diberikan 1 buah buku cetak dan ebook panduan dalam melaksanakan pemilu. Pelantikan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2024 dimulai dari pukul 8 hingga sekitar jam 3 sore kalau di tempatku. Kami mendapatkan snack untuk sarapan, makan siang dan transport sebesar 150 ribu rupiah. Sedangkan Bimtek diadakan di hari terpisah pada tanggal 6 februari 2024. Kami mendapatkan uang transport sebesar 40 ribu rupiah. Kalau di tempat kalian dapat berapa? Hehe.

    Sebelum hari H pemungutan suara, anggota KPPS gotong royong membuat layout TPS sesuai dengan panduan, memasang tenda, menyiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti kursi, meja, sound systemmic, dan lain-lain. Untuk anggaran operasional pelaksanaan pemilu, kami dibekali uang operasional sebesar 4 jutaan. Uang tersebut digunakan untuk menyewa tenda, sound system, konsumsi dan kebutuhan lainnya. Kami juga membagikan undangan untuk mencoblos ke rumah-rumah warga dan mengingatkan kembali agar datang ke TPS ketika hari H. Kotak suara pun tiba di TPS pada malam hari sebelum hari H.

    Waktu pelaksaan pemungutan suara pun tiba. Pemungutan suara dilaksanakan dari jam 7 pagi hingga jam 1 siang. Cuaca saat itu berlangsung hujan yang cukup deras. Tetapi tidak mengurangi semangat warga untuk berpartisipasi dalam pemilu. Kertas suara yang dibagikan ada 5 buah yang terdiri dari surat suara belabel abu-abu untuk presiden dan wakil presiden. Kertas suara berlabel merah untuk anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Kertas suara berlabel kuning untuk anggota DPR. Kertas suara berlabel biru untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan kertas suara berlabel hijau untuk anggota DPRD kabupaten/kota. Kami sudah berada di posisi masing-masing untuk melayani warga yang datang. Oh ya sebelum dilakukan pemungutan suara, kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga membuka kotak suara untuk diperlihatkan kepada saksi-saksi bahwa kotak suara masih tersegel rapi dan memastikan semuanya aman.

    Alhamdulillah pelaksanaan pemungutan suara berlangsung dengan aman dan lancar. Pukul 1 siang kami break ishoma dulu. Lalu dilanjutkan dengan perhitungan suara Presiden dan Wakil Presiden. Selain anggota KPPS, perhitungan suara juga dihadiri oleh saksi yang ditugaskan dari Partai ataupun Caleg, 1 orang Bawaslu (badan pengawas pemilu) dan juga warga yang ingin melihat. Perhitungan suara berlangsung kurang lebih satu jam. Selanjutnya kami merekap hasil perhitungan suara di kertas plano yang besar sekali dan juga kertas seukuran A5. Kami juga melengkapi dokumen-dokumen pelengkap yang diperlukan dan meng-upload-nya ke aplikasi Si Rekap. Setelah menyelesaikan perhitungan suara presiden dan wakil presiden, kami melanjutkan menghitung 4 kotak suara lainnya. Perhitungan suara ini berlangsung hingga jam 12 malam. Di sela-sela perhitungan suara kami break ishoma dulu. Setelah menyelesaikan kelima kotak suara, kami mengecek kembali dokumen-dokumen yang harus disertakan sebelum disegel dan diserahkan ke Bawaslu yang bertugas. Kotak suara yang sudah disegel akan didistribusikan ke Kelurahan. Rasanya lega banget sudah melaksanakan tugas.

    Sebagai anggota KPPS kami mendapatkan honor sebesar 1,1 juta rupiah. Sedangkan untuk Ketua 1,2 juta rupiah. Untuk pamsung sendiri mendapatkan uang sebesar 700 ribu rupiah. Lumayan untuk jajan. Hehe. Kesanku selama menjadi anggota KPPS adalah capek kerja dari pagi ke pagi lagi. Haha. Mungkin karena berurusan dengan birokrasi ya. Di sini masih menggunakan double sistem yaitu manual dan online. Kalau ditanya mau lagi atau nggak jadi anggota KPPS? Aku akan menjawab tidak. Hehe. Cukup sekali seumur hidup. Jadi, sudah tidak penasaran lagi. Pesanku buat teman-teman yang nantinya ingin menjadi anggota KPPS, harus benar-benar menjaga kesehatan, minum air putih yang cukup, jangan telat makan, minum vitamin, kalau merasa badan mulai letih berisitirahat dulu baru melanjutkan tugas kembali dan baca buku panduannya dengan teliti supaya meminimalisir kesalahan dan paham tugas di lapangan. Begitulah pengalamanku sebagai Anggota KPPS. Semoga tulisan ini bermanfaat :)

Tips Tetap Tenang Menghadapi Persoalan Hidup

    Teman-temanku sering berkata bahwa hidupku enak, seperti gak ada beban atau punya masalah. Selalu terlihat happy, menjalani hidup yang mulus-mulus aja. Jalan tol aja terkadang ada fase macetnya, gak selalu lancar kan? Begitu pun hidup, ada fase naik turunnya. Aku juga ada kok fase sedih, galau, terpuruk, demotivasi hanya saja aku tidak pernah memperlihatkan di media sosial atau bercerita kepada sembarang orang, jadi yang orang lihat ya aku mudah saja hidupnya.

Photo by Lisa Fotios from Pexels

    Persoalan hidup yang dialami setiap orang berbeda-beda dan itu harus dihadapi bukan dihindari. Percayalah, bahwa ujian yang kita hadapi akan membuat kita semakin kuat. Ada yang diuji lewat ekonomi, penyakit, barang yang hilang atau rusak, ataupun diuji oleh sesama manusia, baik lewat pasangan, keluarga, tetangga, dan lain sebagainya. Aku akan mencoba kasih tips yang aku lakukan ketika menghadapi persoalan hidup

1. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

    Ini kunci yang selalu aku pegang ketika menghadapi persoalan hidup, di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah Ayat 286, bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Pasti ujian yang Allah kasih ke kita itu sudah sesuai dengan kemampuan kita. Kita pasti bisa melewatinya. Sedih banget kalau baca atau nonton berita jika menjadikan bunuh diri sebagai solusi keluar dari masalah. Bunuh diri adalah dosa besar. Jadi, bertahanlah untuk menghadapinya, pasti bisa.

2. Setiap masalah pasti ada masanya

    Badai pasti berlalu, bahwa setiap masalah atau kesulitan hidup pasti akan berkurang dan akhirnya hilang. Tidak ada yang abadi. Yang ada di pikiranku setiap mendapat masalah adalah "Nanti ini juga pasti akan berlalu kok". Misalnya seperti ketika charger laptopku rusak dan harus mengambil uang tabunganku aku akan berpikir bahwa "Mungkin ini bukan rezekiku. Ini rezeki orang lain yang harus aku berikan. Nanti juga Allah ganti dengan yang lebih baik." Bagaimana respon kita ketika menghadapi masalah akan sangat berdampak pada pikiran dan tidakan kita. Betapa mudah Allah memberikan dan mengambil nikmat yang ada pada diri kita dengan sekejap mata. Jalani saja skenario hidup yang telah tertulis. Serahkan pada Allah, hidup akan tanpa beban.

3. Sabar dan Syukur

    Sebagai seorang muslim, jika mendapat nikmat kita harus bersyukur dan jika mendapat musibah kita harus bersabar. Aku pernah sakit telinga yang disebut otomikosis, sehingga membuatku harus berganti-ganti dokter, kontrol ke rumah sakit bisa 2-3 kali dalam seminggu dan menghabiskan biaya berjuta-juta. Saat itu aku merasa menjadi manusia paling menderita di dunia, kenapa Allah memberikan penyakit itu padaku, apakah aku bisa sembuh? setiap kontrol ke rumah sakit, aku bertemu dengan banyak orang yang sakit, berbincang-bincang dengan mereka, mendengarkan ceritanya. Aku merasa tidak sendiri. Aku lupa akan bersyukur dengan nikmat pendengaran yang telah Allah berikan untukku dan itu baru aku rasakan ketika aku sakit. Aku belajar sabar menerima penyakit itu, Aku jadi lebih intens berduaan dengan Allah. Aku tidak bisa berharap pada siapapun, kecuali pada Allah. Mungkin selama ini aku terlalu sibuk mengurusi urusan dunia, hingga Allah menegurku lewat penyakit ini. Mungkin juga itu memang rezeki Dokter yang menanganiku melalui perantara diriku. Setelah aku sembuh, aku menulis pengalamanku di blog-ku hingga banyak orang yang DM instagram-ku sharing tentang pengalamannya juga. Ternyata tulisanku bisa bermanfaat untuk banyak orang yang mengalami otomikosis juga. Yang tadinya aku putus asa, kecewa, kesal berubah menjadi syukur.

4. Bercerita pada orang yang tepat

    Bercerita kepada orang lain yang kita percaya mungkin tidak akan selalu menyelesaikan persoalan yang kita hadapi, tetapi bisa mengurangi beban yang ada pada pundak kita. Kita bisa bercerita pada orang tua kita, teman kita atau saudara kita. Jika memang tidak ada orang yang bisa dipercaya, menulislah. Luapkan semua beban yang ada melalui tulisan.

5. Berhenti mengeluh dan cari jalan keluar

    Mengeluh boleh-boleh saja, tetapi tidak terus berlarut-larut mengutuki hidup. Setelah mengeluh, berusahalah mencari jalan keluar. Buatlah pilihan-pilihan yang mungkin untuk dilakukan. Life must go on, maka kita harus move on! persoalan hidup tidak akan terselesaikan hanya dengan kita diam saja. Bergerak untuk mencari solusinya, insyaAllah akan selalu ada jalan. Misalnya, ketika kita harus kehilangan pekerjaan kita, kalau terus berdiam diri, kita tidak akan mendapatkan pekerjaan. Sedangkan kebutuhan hidup terus berjalan. Yang bisa dilakukan adalah membuka linkedin dan mencari pekerjaan lain, menghubungi teman untuk menanyakan pekerjaan, memulai berjualan dengan modal yang ada atau opsi lainnya.

    Persoalan hidup yang datang adalah seni dalam menikmati hidup. Jadi, nikmatilah masalah apapun yang datang. InsyaAllah akan membuat kita menjadi kuat. Semoga tulisan ini bermanfaat :)

10 Hal yang Aku Lakukan Selama Menjalani Gaya Hidup Frugal dan Minimalis

    Banyak orang yang menyamakan bahwa menjalani frugal living sama dengan pelit padahal berbeda lho. Frugal living adalah gaya hidup hemat yang menjadikan seseorang sebisa mungkin untuk memprioritaskan kebutuhan dan mengontrol keinginannya. Orang yang pelit sering kali takut mengeluarkan uangnya untuk membeli sesuatu. Namun untuk penganut gaya hidup frugal, membeli barang mahal bukanlah sebuah masalah asal barang tersebut punya kualitas baik dan sedang benar-benar dibutuhkan. Di tulisan kali ini aku ingin sharing hal-hal yang Aku lakukan selama menjalani gaya hidup frugal sebagai seseorang yang masih single dan juga sandwich generation.

Photo by Lum3n from Pexels

 

1. Lebih Memilih Berangkat Ke Kantor Menggunakan Kendaraan Umum

    Alhamdulillah banyak opsi kendaraan umum ke Kantor. Tidak terlalu bergantung naik ojek online atau harus membawa kendaraan pribadi. Walaupun terkadang ada dramanya seperti lama menunggu kendaraan datang atau macet, sikut-sikutan di Kereta, tapi dinikmati saja.

2. Membawa Bekal Ke Kantor

    Dari kecil aku sudah terbiasa membawa bekal ke sekolah. Ibuku yang selalu menyiapkannya. Alasan Ibuku adalah supaya asupan makanan yang masuk ke tubuhku terkontrol dan bergizi. Selain itu, supaya mengurangi jajan. Jadi, sisa uang jajanku, aku tabung. Habit membawa bekal ini berlangsung sampai sekarang saat aku sudah bekerja. Tetapi, aku yang menyiapkannya sendiri. Untuk menyiapkan bekal ke kantor, aku sudah berbelanja dan menyusun menu pada saat weekend. Aku bangun pagi sekitar jam 03.30 WIB untuk memasak. Aku menyiapkan makanan dari mulai sarapan hingga snack sore. Aku biasanya sarapan di kantor karena harus sampai kantor untuk absen pagi.

3. Tidak Membeli Baju Khusus Lebaran

    Hal ini sudah aku terapkan dari mulai tahun 2018. Aku tidak lagi membeli baju khusus untuk dipakai saat lebaran. Pakaian-pakaian lamaku yang menumpuk aku sortir. Yang masih bagus dan layak pakai aku berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Aku merasa cukup dengan pakaian yang ada sekarang. Kebanyakan warnanya netral. Sehingga sangat mudah untuk mix and match. Aku membagi kategori pakaianku menjadi pakaian untuk digunakan ke berbagai acara, pakaian untuk pergi ke kantor, pakaian sehari-hari untuk di rumah dan pakaian untuk olahraga. Aku memakainya berulang-ulang dan itu tidak masalah. Aku membeli baju-baju dengan bahan yang berkualitas, sehingga digunakan dalam jangka waktu lama dan bukan fast fashion. Sehingga not out of date.

4. Meminimalisir Barang-barang di rumah

    Aku tidak membeli barang-barang yang tidak aku butuhkan. Aku bisa berpikir berkali-kali sebelum membeli barang. Baru beli ketika barang itu sudah benar-benar rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Misalnya Aku hanya memiliki 3 buah sepatu. Yang satu untuk aku gunakan sehari-hari, yang satu untuk lari dan yang satu untuk bermain badminton. Hidup frugal dan minimalis itu bukan berarti hanya punya satu sepatu yang digunakan berbagai kegiatan. Tetapi mempunyai barang sesuai dengan fungsi masing-masing. Untuk gadget atau alat-alat elektronik sendiri, selama barang lama masih bisa digunakan dan berfungsi dengan baik ya dipakai saja sampai rusak.

5. Membuat List ketika berbelanja

    Aku membagi post belanja kebutuhan sehari-hari menjadi bulanan dan mingguan. Saat belanja bulanan seperti shampo, odol, detergen, dan kebutuhan rumah lainnya aku selalu membeli yang ukuran besar. Sehingga bisa digunakan kurang lebih dua sampai tiga bulan. Ini sangat membantu untuk menghemat belanja bulan depan. Ukuran besar juga jika dihitung-hitung jadi lebih murah. Kalau belanja mingguan, biasanya aku untuk meal preparation seperti membeli telur, daging, ayam, beberapa sayuran dan juga buah. Aku agak strict soal asupan makanan yang aku makan karena menurutku kesehatan sangat penting. Aku menggunakan tubuh ini untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Jadi, tidak masalah mengeluarkan biaya untuk membeli bahan makanan yang berkualitas, sehat dan bergizi. Lebih baik mencegah kan daripada mengobati?

6. Memanfaatkan Diskon untuk Barang yang Dibutuhkan

    Untuk beberapa kebutuhan rumah tangga, aku tidak terlalu peduli soal merk. Yang mana yang sedang diskon atau buy 1 get 1 itu yang aku ambil. Aku tidak melakukan window shopping. Aku baru membuka aplikasi marketplace ketika ada barang yang aku perlukan untuk dibeli.

7. Merencakan Kegiatan di hari Libur atau Weekend

    Aku bukan tipe orang yang suka pergi tanpa tujuan yang jelas. Misalnya hanya untuk nongkrong-nongkrong di Cafe atau jalan-jalan di Mall. Bagiku itu membuang-buang waktu. Hehe. Tetapi bukan berarti ansos ya. Aku punya beberapa hobi atau kegiatan yang berinteraksi dengan orang lain juga. Buatku berkumpul dengan orang-orang yang sefrekuensi dan satu hobi recharge energi kembali. Membuatku bersemangat ketika harus menghadapi daily activity. Setiap orang punya cara membahagiakan diri sendiri, tidak harus jalan-jalan ke luar negeri. Hehe

8. Membuat Budgeting

    Soal budgeting aku tidak terlalu strict. Disesuaikan dengan kebutuhan juga. Yang penting tahu dan bisa evaluasi kemana larinya dana-dana yang dikeluarkan. Setiap bulan sudah pasti membagi-bagi budget ke kebutuhan pokok sehari-hari, membagi untuk orang tua, hobi, dana darurat, menabung, dana tak terduga seperti misalnya harus memanggil tukang service karena tiba-tiba saluran air mampet, kebutuhan untuk service kendaraan, membayar pajak, dll.  Selain mengontrol pengeluaran, lebih baik lagi kalau bisa menambah pemasukan bukan hanya dari satu sumber dan menghindari hutang apalagi untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif.

9. Jarang membuka Sosial Media

    Aku selalu mengalihkan perhatianku agar tidak kebanyakan scroll media sosial jika mempunyai waktu luang. Berusaha membuka smartphone hanya untuk membalas chat, membaca artikel atau mencari ide. Aku juga unsitall aplikasi-aplikasi yang tidak perlu.

10. Bersyukur dan Belajar Merasa Cukup

    Bersyukur masih punya pekerjaan saat ini, bersyukur masih bisa makan hari ini, beryukur masih diberi kesehatan, besryukur dengan apa yang dititipkan Allah karena semua ini hanyalah titipan dan Allah bisa ambil kapan saja. Belajar merasa cukup dengan apa yang ada sekarang. Alhamdulillah masih punya kendaraan walaupun motor butut. Alhamdulillah masih punya smartphone untuk berkomunikasi walaupun keluaran 3 tahun yang lalu dan hal-hal kecil lain yang patut disyukuri. Jangan sampai berhutang untuk memenuhi gaya hidup dan mendapatkan atensi dari orang lain. Kamu bukanlah poros dari dunia ini. Hidup dan bergayalah sesuai kemampuan.

    Begitulah hal-hal yang aku lakukan selama menjalani gaya hidup frugal dan minimalis. Semua bisa diseuaikan dengan kondisi masing-masing. Semoga bermanfaat.

10 Hal yang Harus Kita Terima Dalam Kehidupan

    Di tulisan kali ini aku mau sharing tentang 10 hal yang harus kita terima dalam kehidupan. Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman hidupku sendiri karena menolak kenyataan ini justru akan mempersulit hidup kita.

Photo by Nacho Juárez from Pexels

1. Kita tidak akan selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Ada hal-hal yang memang tidak ditakdirkan untuk kita. Sekuat apapun kita berusaha untuk mendapatkannya.

2. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Akan ada saja orang yang tidak menyukai kita bahkan disaat kita berusaha untuk tidak menyakiti siapapun. Benci tanpa alasan itu mungkin saja terjadi dan kita sama sekali tidak punya kendali atas hal tersebut.

3. Terkadang kita merasa dunia ini tidak adil. Mereka yang punya power baik itu kekuasaan, harta ataupun koneksi lebih mungkin mendapatkan kemudahan dibandingkan yang tidak mempunyainya. Maka fokusnya bukan untuk bersaing dengan mereka. Tetapi bersaing dengan diri kita yang sebelumnya.

4. Kita tidak bisa merubah orang lain kecuali mereka memiliki kesadaran sendiri untuk berubah. 

5. Kita hanya bagian yang sangat kecil di dunia ini. Kita bukan siapa-siapa. Kita bukan pusat dari dunia ini. Maka tidak perlu berlebihan menganggap semua orang memperhatikan kita.

6. Kita tidak akan pernah puas kalau kita tidak belajar merasa cukup. Sifat alamiah manusia itu selalu mengingnkan yang lebih. Kalau ini terus dituruti, maka kita tidak akan pernah bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini dan kita tidak akan pernah merasa cukup.

7. Hidup itu tidak akan selalu menawarkan kebahagiaan. Kesedihan, kekecewaan, kekhawatiran, merupakan bagian yang tidak mungkin terpisahkan dari kehidupan. Mau tidak mau, kita harus bersiap  untuk menghadapi segala perasaan yang akan menghampiri.

8. Tidak semua orang baik sama kita, tidak semua orang peduli sama kita, tidak semua orang bisa dipercaya. Maka jangan terlalu berharap kepada manusia. 

9. Kita tidak bisa menghindari pandangan, penilaian atau komentar dari orang lain. Baik itu yang disampaikan atau yang tidak disampaikan. Kita harus bisa hidup dengan banyaknya ketidaksetujuan dan ketidaksukaan orang lain terhadap kita.

10. Satu-satunya  yang tidak pasti di dunia ini adalah ketidakpastian. Kita harus bersiap dengan  kemungkinan bahwa apa yang kita kerjakan tidak berjalan sesuai dengan rencana dan menikmati hal tersebut sebagai tantangan dari kehidupan. Kalau semuanya pasti, maka dunia ini tidak lagi menarik.

Semoga tulisan ini bermanfaat :)

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Followers

Featured Post

Diary Budak Corporate Episode 3 (Pengalaman Menaiki JakLingko)

     Menjalani kehidupan sebagai Budak Corporate di Jakarta dengan berbagai tantangan setiap harinya membuatku mencoba berbagai macam alat t...

Contact Me

Get in touch