Kamu butuh ilustrasi untuk mempercantik desain dan presentasimu? Tapi waktunya mepet buat bikinnya? Kamu bisa cari ilustrasinya yang bisa digunakan gratis di link-link berikut ini. Ada yang editable colonya di webnya loh. jadi, gak perlu diedit dari aplikasi desain. Silakan ditonton langsung di youtube channel aku dengan link https://www.youtube.com/watch?v=QAwZivb0vo0. Semoga bermanfaat :)
Ada berbagai Institusi yang menawarkan untuk mempelajari desain secara lebih mendalam. Tetapi, tidak semua orang bisa menyanggupi pendidikan yang biasanya memiliki rentang waktu 4 tahun untuk sarjana pendidikan tinggi dan semua biaya yang diperlukan di dalamnya. Tidak ada salahnya kok belajar sendiri! Asal bisa melewati proses-prosesnya dengan sabar, hasil akhir dari belajar secara autodidak juga bisa maksimal.
Photo by Polina Zimmerman from Pexels
Salah satu pertanyaan yang paling umum ditanyakan ketika ingin belajar desain grafis autodidak adalah “mulai darimana dulu ya?” Saat akan menekuni suatu bidang ilmu, tentu kita harus belajar terlebih dahulu agar bisa lebih paham. Buat kamu yang mungkin masih bingung, berikut beberapa tahapan untuk siapapun yang ingin belajar desain grafis autodidak.
1. Memahami Teori Fundamental
Kenapa harus memahami teori segala? Hal ini supaya membantumu dalam membuat sebuah solusi visual. Misalnya Kenapa desainnya warna biru? Kenapa gak ungu aja? Kenapa menggunakan font yang itu? Kenapa gak yang seperti ini saja? dan lain-lainnya.
Jadi, mempelajari dasar-dasar desain wajib dipahami oleh semua orang yang ingin belajar desain grafis sebagai pondasi yang meliputi prinsip desain (keseimbangan, kesatuan, penekanan, proporsi, dll.) dan juga elemen desain yang meliputi (garis, bentuk, tekstur, wana, dll.). Banyak buku-buku cetak, ebook atau dari situs-situs online yang bisa membantumu mempelajarinya.
2. Belajar Dasar menggambar
Setelah memahami teori fundamental, selanjutnya adalah mempelajari dasar menggambar. Seorang Desainer Grafis paling tidak bisa menggambar walaupun tidak ahli. Kamu bisa latihan menggambar secara manual menggunakan sketchbook, pensil, pulpen dan peralatan menggambar lainnya. Buatlah terlebih dahulu gambar-gambar sederhana misalnya dari bentuk lingkaran, kamu kembangkan jadi sesuatu misalnya bola, atau muka beruang, tulip, dll. Sekreatif mungkin. Ini juga bisa mengembangkan kreativitas dan feeling kamu lho. Banyak video yang kamu bisa akses di youtube untuk membantumu belajar.
3. Mempelajari tools yang ada pada software desain
Tentu dalam membuat sebuah desain hasil akhirnya dalam bentuk digital bukan dalam kertas sketsa yang akan diserahkan ke Klien kan? Karena itu diperlukan untuk mempelajari tools yang ada pada software desain untuk membuat sketsa kasar menjadi bentuk digital. Kamu bisa menentukan software desain apa yang ingin kamu pelajari. Misalnya kamu ingin membuat sebuah logo, software yang cocok untuk membuat logo salah satunya adalah adobe illustrator. Maka kamu harus mempelajari tools yang ada pada software tersebut untuk memudahkanmu mengeksekusinya.
Kamu bisa mempelajarinya dengan cara belajar dari buku-buku atau juga bisa dari video-video. Tapi sambil dipraktekin ya. Jangan cuma dibaca atau ditonton aja. Hehe.
4. Membuat Desain Sendiri
Teori-teori yang sudah kamu pelajari tidak akan menjadi apa-apa tanpa kamu memperaktekannya. Jadi, cobalah membuat portofolio fake. kamu bisa memulainya dengan meredesain logo brand besar yang sudah ada dengan membuat desain versimu sendiri. Kemudian kamu membuat beberapa alternatif logo dalam sketsa kasar di sketchbook. Lalu kamu foto atau scan, kemudian ubah menjadi digital mengggunakan software adobe illustrator. Lalu bisa kamu kembangkan lagi dengan membuat media lainnya misalnya poster, banner, dll.
5. Memanfaatkan Platform Sosial Media
Kamu bisa meng-upload karya kamu di berbagai platform sosial media supaya bisa dilihat banyak orang. Misalnya di instagram atau di deviantart dan platform lainnya. Mungkin kamu akan mendapat feedback dari orang lain atau Desainer lainnya. Kamu juga bisa melihat progres belajarmu dari waktu ke watu.
6. Belajar dari Karya Orang Lain
Dalam mencari ide atau konsep desain terkadang kita dalam keadaan stuck. Dalam situasi seperti ini, Kamu bisa mencari referensi dengan mengunjungi situs-situs yang menampilkan karya-karya Desainer lainnya. Misalnya di behance, dribbble atau yang lainnya. Gunakan ATM (Amati Tiru Modifikasi).
7. Ikut Komunitas
Kamu bisa ikut komunitas desain yang ada. Komunitas yang baik biasanya selalu mengadakan diskusi dan nantinya akan menambah kemampuan dan pengetahuanmu. Kamu bisa belajar dari Desainer lainnya dan juga membangun networking. Jangan malu-malu untuk jump in ke diskusi yang sering muncul. Ini juga salah satu cara untuk belajar berkomunikasi dengan rekan-rekan kamu yang lainnya.
8. Jangan Menyerah
Belajar dalam institusi yang dikelilingi banyak teman dan guru saja kadang-kadang bisa mentok dan jenuh. Apalagi kalau belajar autodidak. Dalam dunia desain, gak ada kata jago secara instan. Perlu latihan yang terus menerus serta perjuangan dan pengorbanan yang mungkin saja kamu lakukan. Sikap sabar akan sangat membantu kamu. Mulailah dengan melatih kesabaran dan pantang menyerah.
Belajar desain grafis bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Hal yang terpenting adalah kamu mau terus belajar. Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Tetap semangat :)
Banyak Freelancer Designer yang masih bingung dalam menentukan untuk harga desain yang akan ditawarkan ke Klien. Menghitungnya gimana? Dari segi apa saja sih? Takutnya harganya kemahalan atau kemurahan. Semoga tips berikut ini membantu ya.
Photo by Inga Seliverstova from Pexels
1. Hourly
Tips yang pertama dalam menentukan harga desain adalah dengan sistem per jam yang digunakan untuk membuat desain. Misalnya harga per jam seorang Desainer adalah $25. Jika ada Klien yang membutuhkan jasa desain logo dan setelah dihitung kira-kira membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk membuatnya. Maka harga yang diajukan adalah $25 x 10 jam = $250.
Jika ada revisi dari Klien, maka otomatis jumlah jamnya akan bertambah. Makin banyak revisi, maka semakin banyak uang yang diterima.
2. Per Page
Tips yang kedua adalah dengan menentukan harga per halaman yang disetujui oleh Klien. Tips ini bisa digunakan ketika mendapatkan project pembuatan desain website, apps atau layout buku atau majalah.
Misalnya harga per page seorang Desainer adalah $10. Jika ada Klien yang membutuhkan jasa desain website dengan total 15 pages, maka harga yang diajukan adalah $10 x 15 pages = $150.
Jika di satu pages terdapat revisi yang sangat banyak, maka waktu pengerjaannya akan bertambah, tetapi uang yang diterima tidak bertambah. Tipsnya adalah naikan sedikit harga untuk kemungkinan adanya revisi.
3. Fixed Price
Tips yang ketiga adalah menentukan harga awal untuk sebuah project. Misalnya ada seorang Klien yang membutuhkan jasa mendesain apps. Klien bercerita bahwa apps yang akan dibuat bisa melakukan ini dan itu. Setelah mempelajari desain brief dari klien dan membayangkan desain apps yang akan dibuat lalu kesulitannya apa saja, Desainer mengajukan harga $300. Jika Klien setuju, maka $300 adalah fixed price untuk desain apps yang akan dibuat.
Jika project-nya banyak revisi, mengakibatkan pengerjaannya menjadi sangat lama. Tipsnya adalah bicarakan dengan Klien untuk penambahan cost-nya jika diperlukan.
Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang ingin berkarir sebagai Freelancer Designer. Yang perlu diperhatikan adalah sesuaikan harga dengan skill, jam terbang dan service yang diberikan.
Tulisan ini bemula karena tiba-tiba saya banyak diundang ke grup random oleh orang-orang yang tidak saya kenal di aplikasi telegram tanpa persetujuan saya. Grupnya pun tidak sesuai dengan interest saya. Yang banyak sih group yang membahas tentang saham. Hal ini sangat menggangu saya. Mungkin teman-teman ada yang mengalaminya juga? kalian bisa mengubah pengaturannya di telegram jika kalian mengalami hal serupa. Gimana caranya tuh?
Berikut cara yang bisa dilakukan supaya tidak "diculik" ke dalam group asing oleh orang asing. Hehe
1. Buka hamburger menu di telegram yang saya lingkari merah ini ya
2. Pilih settings/pengaturan
3. Pilih privacy and security/privasi dan keamanan
4. Ubah dari everybody/semua orang menjadi my contacs/kontak saya. Settingan ini akan membuat tidak seorangpun selain teman kita yang bisa memasukan kita ke Group. Jangan lupa klik checklist/centang setelah itu
Punya sketsa manual di kertas? Daripada cuma disimpan aja, yuk kita buat jadi versi digitalnya. Gimana caranya? berikut tutorialnya. Silakan ditonton di youtube aku dengan link berikut ini https://youtu.be/Rp61m4VhYdk. Semoga bermanfaat ya :)
Ketika melihat sebuah desain, ntah itu billboard di jalan, di kemasan makanan yang kamu pesan, di platform sosial media atau dimanapun kamu menemukannya mungkin dalam hati kamu mengomentari tulisannya kekecilan sulit dibaca, background-nya rame banget nabrak sama foto produknya, warnanya ngejreng banget bikin sakit mata dan nyinyiran lainnya. Bukan cuma orang non design yang komentar, seringnya sesama Desainer juga suka ghibahin sebuah karya desain yang mungkin menurut mereka bisa lebih baik lagi visualnya. Itu desainnya jelek banget sih. Wkwkwk. Sebenernya gimana sih cerita di balik sebuah desain yang kamu lihat?
Photo by MESSALA CIULLA from Pexels
Lahirnya sebuah desain mempunyai cerita "behind the scene" masing-masing. Seringnya, proses dalam membuat sebuah desain tidak selalu ideal karena klien yang dihadapi kan berbeda-beda juga latar belakangnya profesinya, pendidikannya, dll. Hasil akhir sebuah desain ketika dipublikasikan biasanya juga bukan hasil murni ide dan konsep dari Desainernya bahkan Desainernya pun gak mau memasukannya ke dalam portofolionya jika bertentangan dengannya juga. Ada lebih dari satu kepala yang ikut andil di sana. Ada labirin yang harus dilalui sebelum approval. Tugas Desainer sebatas memberikan solusi, saran dan edukasi. Hasil akhir balik ke kliennya lagi. Kalau Klien tetap mau pada kehendaknya setelah diberikan solusi yang terbaik, Desainer bisa apa kecuali menuruti maunya. Gak peduli lagi deh soal prinsip hirarki visual. Bodo amat soal teori-teori desain. Wkwk. Yang penting ini revisi selesai deh. Badan gak rentek karena begadang. Klien senang dan Desainer mendapat bayaran. Itu realitanya di lapangan. Ya gak Para Kuli Grafis? berikut adalah beberapa cerita unik dibalik pembuatan sebuah desain yang sering dialami oleh Desainer.
Pertama, Brief yang diberikan seringnya tidak clear. Klien sendiri bingung maunya apa. Jawaban paling menohok ketika wawancara dengan Klien "Bebas deh mau gimana aja. Yang penting bagus. Kan saya udah bayar kamu buat bikinin. Masa saya juga yang mikir?". Lah? Si Desainernya bingung. Ketika Desainer mengajukan beberapa alternatif visualisasi saat presentasi kemudian keluar rangkaian kata "Ada alternatif lain gak. Kok saya belum sreg ya sama logonya. Tapi gak tau tuh belum sregnya kenapa. Tolong bikinin alternatif lain ya". Hal seperti ini yang membuat revisi tiada akhir. Wkwk. Desainernya kurang peka, Kliennya gak ngasih clue dengan jelas. Ibaratnya ditanya mau makan apa? jawannya terserah. Hehe.
Kedua, klien yang memegang kendali mouse Desainer "Itu logonya kurang gede. Gedein dong". Dilihatnya menggunakan kaca mata klien bukan pake grid lagi jadinya atau mungkin seperti ini "Ini desainnya sepi banget. Tambahin background pantai kek atau batik kek. Saya kan udah bayar mahal masa sepi begini sih. Rugi dong saya". Desain yang tadinya dibuat konsep clean tidak lagi clean jadinya deh. Belum lagi kalo kliennya Rorojongrang mode on. Minta dibuatkan desain dalam semalam. Besok sebelum ayam berkokok sudah diemail. Minta 5 alternatif pula. Hehe. Desainernya gagal melakukan negosiasi dan karena butuh duit juga buat makan sehari-sehari, yasudah terima aja deh. Yasudah hasilnya ala kadarnya. Yang penting jadi. Yang penting ada. Wkwkwk
Ada lagi cerita untuk Desainer UI (User Interface) sendiri dalam merancang sebuah web atau apps. UX (User eXperience) dan bisnisnya belum clear dan matang, konten belum jelas, sudah diminta bikin mockup. Yang penting kelihatan bagus aja dulu. Padahal konten memainkan peran di situ. Akhirnya Desainer yang inisiatif masukin konten yang kira-kira cocok dengan deadline yang mepet seringnya. Setelah Klien lihat desainnya, baru kepikiran mau masukin konten apa. Mari kita rombak (pake nada Sisca Kohl). Lalu ketika si Desainer sudah memperhatikan padding, margin, ukuran font, bentuk button dan beberapa hal detail lainnya pada mockup-nya, masuk ke tim Developer, ntah karena waktu yang mepet atau kendala lainnya, sampai saat sudah naik produksi banyak yang belum sesuai dengan mockup. white space menjadi sosial distancing sampe sekian pixel, button ketika diklik lupa pake hover, slider jadi penyet gambarnya dan lain-lain. Yang penting semua fungsi pada web atau apps-nya bisa berjalan dengan baik dulu ketika pengetesan. Front end bisa diperbaiki nanti tapi yang sudah-sudah malah udah nambah feature lagi dan detail untuk memperbaiki tampilan terlupakan. Lagi-lagi yang penting launching dulu aja. Hehe.
Well, menurut saya lahirnya sebuah desain mempunyai cerita masing-masing dan orang lain di luar circle yang terlibat dalam prosesnya hanya melihat hasil akhirnya. Pasti ada alasan kenapa bentuk akhirnya seperti itu. Pro dan kontra pasti ada. Bebas-bebas aja berpendapat. Ujung-ujungnya sih jawaban skakmat "Klien maunya desainnya begitu". Case closed. Hehe. Desainernya juga jangan baper ketika menerima feedback darimanapun. Kita tidak bisa mengendalikan apa yang akan dikatakan orang lain. Kita hanya bisa mengendalikan bagaimana kita akan merespon. Kita punya kendali untuk membuat keadaan menjadi lebih baik melalui respon kita. Ada yang ingin menambahkan? Semoga sharing ini bermanfaat dan bisa diambil hal baiknya ya.
Di era modern sekarang ini dimana semua aktivitas manusia dimudahkan oleh teknologi. Pembayaran menggunakan cashless tinggal transfer dari internet banking, mobile banking ataupun dompet digital. Mau beli apapun tersedia di berbagai platform online shop orange, hijau maupun biru. Tinggal duduk manis di rumah dan barang pesanan datang hingga untuk mengajukan pinjaman dana begitu mudahnya bermodalkan gadget dalam genggaman dan berbagai kemudahan hidup lainnya. Tetapi, sadarkah kamu dibalik semua kemudahan hidup itu privasi data diri kita sudah tidak aman lagi?
Aku ingin membagikan tips untuk menjaga privasi data diri kita. Paling tidak ini untuk meminimalisir karena sulit sekali menjaga privasi data zaman now yang serba digital. Kalo tidak mengikuti perkembangan zaman, susah sendiri juga.
1. Berhati-hati Upload Foto Dokumen
Berhati-hatilah saat melakukan upload foto dokumen seperti kartu identitas (ktp, sim, paspor), tiket perjalanan dan dokumen lainnya di Internet. Bisa jadi semua itu disalahgunakan dan diperjual belikan kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.
Banyak pinjol (pinjaman online) ilegal yang menawarkan kemudahan pinjaman dengan hanya bermodalkan kartu identitas dana bisa cair dengan cepat kan? Entah kartu identitas siapa yang diberikan. Jadi jangan sembarangan membagikan dokumen identitas. Pastikan juga website atau aplikasinya aman dan terpercaya jika memang dibutuhkan upload identitas.
2. Hindari Menggunakan Wifi Public (Terbuka)
Jangan mentang-mentang gratis, online sesuka hati lalu sembarangan login ke akun perbankan atau sosial media ketika kamu sedang menggunakan wifi public, misalnya di Restauran, Cafe, Taman, dll. Dengan kamu connect ke jaringan WiFi terbuka, semua data berupa user password dan data lainnya sangat mudah untuk disadap oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaiknya membawa Mifi (Mobile WiFi Router) sendiri jika keluar rumah atau gunakan paket data.
3. Jangan share nomer rekening sembarangan
Bermula dari keisenganku membaca thread di twitter dari seorang sender yang tiba-tiba di-transfer sejumlah dana ke rekening pribadinya dari pemilik rekening yang tidak dia kenal. Sender merasa takut dana itu berasal dari perusahaan pinjaman online ilegal. Tetapi, Sender sama sekali merasa tidak pernah mengajukan pinjaman online. Berbagai akun me-reply thread tersebut. Terlepas dari kasus yang di-share melalui thread tersebut, jangan membagikan nomer rekening pribadi sembarangan. Jika ingin melakukan donasi, sebaiknya pisahkan ke rekening khusus atau yang jarang dipakai. Begitupula dengan rekening untuk bisnis sebaiknya dipisahkan juga dan usahakan untuk selalu rutin cek rekening kita. Bisa juga menggunakan feature sms banking. Akan ada pemberitahuan berupa sms jika ada dana masuk dan keluar jika di atas satu juta rupiah. Walaupun berbayar setiap ada sms yang masuk, tetapi feature ini membantu kita untuk mengawasi dana yang masuk dan keluar dengan cepat. Jangan lupa selalu isi pulsa ya. Kalau gak ada pulsanya, ya gak ada notifikasi sms masuknya juga nanti. Hehe.
4. Selalu cek kun sosial media
Memang damai banget sebelum adanya social media. Jarang dengar berita cyber crime (Kejahatan di dunia maya). Hehe. Tetapi akun social media diperlukan jika memang digunakan untuk kepentingan yang positif. Jangan membagikan identitas yang bersifat privasi ke akun social media misalnya nomer handphone atau jika kamu menggunakan media sosial untuk bisnis yang mencantumkan nomer handphone supaya mudah berkomunikasi dengan calon pembeli, pisahkan antara yang untuk penggunaan pribadi dan yang untuk bisnis.
Jangan juga membagikan lokasi kamu berada di media sosialmu apalagi jika kamu membagikannya secara real time, seperti di instagram story. Walaupun terlihat sepele, informasi tersebut juga akan menunjukkan bahwa kamu sedang tidak berada di tempat tinggalmu. Ini akan memudahkan dan memberikan kesempatan terjadinya kriminalitas.
5. Memisahkan Email
Untuk email bisnis, email pribadi, email social media ataupun untuk hal yang kurang penting lainnya usahakan dipisah. Hal ini untuk menghindari email penting yang terhubung ke layanan perbankan atau akun penting lainnya agar tidak tersebar karena bisa menjadi incaran pembobolan akun.
6. Menggunakan Two-Factor Authentication
Kamu bisa mengamankan akun-akun penting seperti email atau nomer aplikasi chat dengan melakukan two factor authentication agar akun kamu tidak mudah dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan juga jangan memberitahukan kode OTP (One Time Password) atau kata sandi sekali pakai yang digunakan untuk transaksi online maupun login akun kepada siapapun!
7. Jangan Mengklik link situs yang mencurigakan
Apa kebanyakan isi SMS di handphone kamu sekarang? Berasal dari nomer-nomer tidak dikenal berisi mendaptkan hadiah ratusan juta? tawaran untuk melakukan pinjaman online dengan mudah? tawaran judi online? jangan pernah mengklik link yang dikirimkan sembarangan itu. Termasuk yang dikirimkan melalui email. Double check dan baca dengan teliti terlebih dahulu sebelum kamu mengkliknya.
8. Jangan Mendownload Aplikasi Sembarangan
Zaman sekarang mau ngapain juga tinggal buka aplikasi mulai dari pesen tiket perjalanan, pesen makanan, bayar-bayar tagihan bahkan lahir juga aplikasi riba digital. Sebelum men-download aplikasi, perhatikan legalitasnya, rate bintangnya, apa saja yang kita izinkan untuk diakses oleh aplikasinya. kalau ragu, tanya kepada teman atau kerabat yang lebih paham karena aplikasi yang legal pun perlu memasukan data pribadi.
9. Hindari Menggunakan Password asal dan lemah kekuatannya
Password yang asal juga menjadi salah satu penyebab mudahnya privasi bocor ke orang yang tidak bertanggung jawab. Gunakan password yang lebih kuat dengan menggunakan kombinasi karakter, symbol dan angka misalnya. Walaupun kelihatannya rumit, lebih baik sering forgot password dan buat password baru setiap kali mau login dibanding password mudah dingat tetapi lemah. Hehe.
10. Robek atau Gunting Kertas Alamat di Bungkus Paket
Ini kebiasaan aku sih setelah terima paket. Sebelum bungkusnya aku buang, aku selalu merobek dan menggunting kecil-kecil bagian kertas alamatnya sampe tidak bisa terbaca dengan jelas lagi. Gak terima alasan malas dan ribet ya. Hehe
Ya namanya juga usaha ya. Jangan lupa selalu berdoa semoga kita selalu dalam lindungan Allah dimanapun berada dan jangan lupa untuk bersedekah karena sedekah dapat mencegah becana. Semoga bermanfaat. Tulisan ini untuk mengingatkanku juga :)
Saat akan melakukan "export as" atau "quick export as PNG" pada file di aplikasi photoshop, tiba-tiba muncul notif "There was a problem with generator". Terus harus gimana dong?
Bangkit dan melawan rasa malas memang bukanlah hal yang mudah. Tetapi, bukan berarti kita kemudian menyerah dan kalah begitu saja. Berikut sedikit tips yang bisa membantumu bangkit dari rasa malas dan bangkit menjadi diri yang lebih produktif.
Photo by Artem Podrez from Pexels
1. Tumbuhkan Kesadaran dalam Diri Tentang Waktu
Waktu yang kita miliki hanya sebentar di dunia ini. Tidak banyak. Berkurang jatah wakktu kita setiap harinya. Berkuranglah juga sisa usia kita. Banyak orang-orang yang beranjak memasuki usia senja menyesal tidak memanfaatkan waktu di masa mudanya dengan baik. Semoga kita bukanlah salah satu dari mereka. Jangan terlena dengan masa muda. Tumbuhkan motivasi dari dalam diri sendiri kalau kita bermalas-malasan itu tidak ada gunanya, justru itu merupakan kerugian yang besar. Betapa berharganya waktu karena waktu yang sudah terlewati hari ini takkan pernah kembali lagi. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
2. Mulai Atur Hidup
Kita bisa mengawalinya dengan membuat plan tau rencana. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Apa target besar yang ingin kita raih. kemudian pecahkan menjadi target-target kecil yang kalau disusun mengantarkan kita ke target besar itu.
Misalnya target besar kamu adalah bisa mendapat beasiswa Ke luar negeri. Lalu kamu bisa membuat target kecilnya dengan mengikuti kursus bahasa inggris supaya nilai toefl dan ielts bisa tercapai, lalu mencari informasi beasiswa ke berbagai lembaga penyedia beasiswa atau browsing di internet, sharing dengan teman atau orang lain yang pernah mendapatkan beasiswa dan seterusnya.
Aku pribadi suka menuliskan target-targetku di dinding kamar dengan tulisan yang besar-besar dan membuat langkah-langkahnya untuk mencapai target besar itu di buku catatan. Jadi, ketika rasa malas datang, aku selalu membacanya dan itu bisa memotivasiku.
3. Memaksakan Menyibukan Diri
Sebagai manusia, di dalam diri kita ini ada nafsu. Nafsu ini kalau dimanjain nggak akan ada habisnya. Jangan sampai nafsu yang mengontrol diri kita. Kita yang harus memegang kendalinya. Maka dari itu diperlukan usaha untuk “menjinakannya” dan hal itu bisa dimulai dari paksaan. Awalnya memang berat banget, namanya juga dikerjakan dengan terpaksa. Tetapi, terus paksakan melakukan hal-hal bermanfaat apapun itu. Lama kelamaan juga akan “jinak” dan Insya Allah kita nggak akan lagi merasa terlalu berat untuk melakukan hal-hal produktif dan bermanfaat.
4. Berteman dengan Orang-orang baik dan Positif
Mungkin kita sudah tidak asing dengan kutipan “jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka Insya Allah kita juga akan ketularan wanginya”. Sama seperti itulah sebuah pergaulan dan pertemanan. Secara di alam bawah sadar, kita akan terpengaruh dengan hal-hal yang dimiliki oleh sekitar kita.
Carilah teman yang bisa mendorong kita untuk semakin melakukan hal-hal positif dan menjadi produktif. Kamu bisa bergabung dengan komunitas yang bisa membantu membangkitkan semangat karena lingkungan memiliki pengaruh yang besar bagi seseorang. Berjuang bersama yang sefrekuensi dan sevisi akan memudahkan langkah kita. Jadi perluas petemanan untuk sharing dan berbagi positive vibes. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
5. Membaca atau Mendengarkan Motivasi
Kita bisa membaca buku-buku motivasi atau biografi orang-orang hebat supaya tergambar bagaimana mereka memanfaatkan masa mudanya, bagaimana semangat dan perjuangan mereka. Jangan takut keluar dari zona mager.
6. Berdoa Minta Dimudahkan oleh Allah
Allah Yang Membolak-balikan hati manusia. Jangan lupa selalu awali hari dengan berdoa karena kita nggak akan bisa melakukan apa-apa tanpa pertolongan-Nya dan atas izinNya. Jadi, selalu minta tolong sama Allah supaya diberikan kemudahanan untuk kita melakukan hal-hal yang bermanfaat.
7. Berusaha Meninggalkan Dosa
Bisa jadi rasa malas yang terus menguasai diri kita karena dosa-dosa yang kita lakukan sehingga terhalanginya diri kita dari hal-hal yang bermanfaat untuk melakukan kebaikan. Minta ampunan pada-Nya dan tutupi keburukan itu dengan melakukan hal-hal yang baik.
Yuk generasi rebahan sudah saatnya kita bangkit dan menciptakan perubahan. Jangan menyerah begitu saja dengan keadaan. Meskipun terasa berat, kita harus tetap semagat berjuang. Dimulai dari diri sendiri. Semoga tulisan ini bermanfaat. Dari aku yang masih perlu banyak belajar juga :)
Di zaman sekarang, kamu pasti sudah tidak asing lagi dong mendengar profesi Desainer Grafis? Jika dilihat dari luar, kebanyakan hanya mengetahui sedikit saja fakta terkait profesi ini karena pekerjaannya lebih terlihat menariknya daripada lelahnya. Hehe. Yang umumnya diketahui, Desainer Grafis bekerja dengan gambar dan warna yang menghasilkan keindahan. Fakta apa saja sih dibalik Seorang Desainer Grafis?
1. Desainer Grafis Tidak Harus Jago Menggunakan Semua Software atau Aplikasi Desain
Seorang Desainer Grafis memang harus bisa menggunakan software atau aplikasi desain. Tetapi, bukan berarti harus jago semuanya karena software desain merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses mendesain dalam membuat sebuah karya. Bukan alat utama.
Desainer grafis tidak menggantungkan dirinya pada software desain, tetapi pada otaknya yang kreatif. Riset, analisa, mencari strategi visual dan komunikasi adalah proses awal mendesain yang belum ada proses menggambar di dalamnya apalagi menggunakan software. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh photoshop, illustrator, coreldraw atau software desain lainnya, hanya otak manusia yang dapat melakukannya. Jadi, menguasai beberapa software desain sesuai kebutuhan saja aku rasa cukup untuk membantu mengesekusi sebuah ide atau konsep.
2. Desainer Grafis Merupakan Orang yang Peka
Seorang Desainer Grafis tidak bisa membaca keinginan Kliennya, maka dari itu dibutuhkan kepekaan untuk dapat memahami apa yang dan diinginkan dari Klien dan memikirkan bagaimana solusi visualnya karena seringnya kliennya sendiri juga bingung dengan apa yang dia inginkan.
3. Tidak Semua Desainer Grafis Terlahir Kreatif
Kreativitas adalah hal yang penting dalam membuat sebuah desain. Tetapi tidak semua Desainer Grafis terlahir kreatif. Kemampuan untuk berpikir kreatif dapat diasah dengan sering berlatih, mengeksplorasi hal-hal baru, sering menganalisa, meningkatkan kemampuan logika dan kepekaan.
4. Desainer Grafis Tidak Harus Jago Gambar
Semua Desainer Grafis bisa menggambar meskipun tidak mahir. Jadi, dalam hal ini bukan jago gambar dengan detail di atas kertas atau kanvas. Biasanya berupa sketsa kasar saja yang mewakili ide-ide di dalam kepalanya supaya bisa membantu orang lain memahami maksudnya.
5. Jasa Desainer Grafis Tidak Murah
Sebenarnya murah atau mahal itu relatif. Banyak orang yang menganggap pekerjaan Seorang Desainer Grafis adalah pekerjaan sederhana “gitu doang” dan tadaaa….! langsung jadi. Memang kelihatannya sederhana. Tetapi dibalik semua itu ada proses yang panjang di dalamnya. Dibutuhkan ide yang fresh, kreativitas, skill yang dilatih bertahun-tahun, tahap-tahap yang dilakukan sebelum diajukan ke Klien, waktu yang tidak sedikit untuk dihabiskan dalam mengerjakan satu project desain. Jadi, tolong saling menghargai profesi orang lain ya.
Begitulah fakta dibalik Seorang Desainer Grafis. Ada yang ingin ditambahkan? Semoga bermanfaat :)
Indonesia kini memasuki bulan kelima belas masa pandemi virus corona sejak awal Maret 2020. Selama pandemi ini, apakah kamu pernah mengikuti online course? Kenapa kamu tertarik mengikuti online course? Apakah ingin mengoleksi sertifikat?
Tujuan orang mengikuti online course bervariasi. Ada yang ingin menambah pengetahuan baru dan memperluas wawasan, ada juga yang harus belajar ekstra demi karir atau demi lulus mata kuliah yang sedang diambil. Tetapi, Apakah sertifikat online course seperti Udemy, edX, Coursera, SkillShare, dll. itu berguna saat melamar pekerjaan ke sebuah Perusahaan?
Menurut saya, sertifikat MOOC (Massive Open Online Course) atau kursus terbuka secara daring dan massal tidak se-powerfull itu. Seringkali tidak diakui Rekruter. Namun sertifikat ini akan menjadi nilai tambah. Walaupun beberapa sertifikat MOOC yang menyediakan degree certificate (gelar akademik) ada yang diakui juga, tetapi sebaiknya sih untuk memperoleh gelar akademik, kamu tetap menempuh studi lanjut dengan mendaftar di Universitas pilihan kamu.
Kamu tetap bisa melampirkan sertifikat MOOC di CV (Curriculum Vitae) kamu kok. Ini menunjukan inisiatif belajar kamu yang tinggi. Kamu bisa mendapat pengetahuan lain dan belajar tentang hal-hal yang baru. Jarang orang yang berniat mengeluarkan uang untuk sertifikat MOOC. Dari sisi penyedia lapangan kerja, mereka tentu lebih senang dengan pegawai yang mempunyai pengetahuan luas dan terampil dalam melakukan banyak hal. Dunia kerja selalu mencari orang yang mau belajar dan mengembangkan dirinya.
Well, meskipun sertifikatnya tidak powerfull, tetapi online course itu worth it kok kalau kamu dapetin sertifikatnya memang dengan belajar sungguh-sungguh, memahami materinya dan mengaplikasikannya, bukan dari hasil nyontek karena sejatinya sertifikasi digunakan sebagai bukti formal bahwa seseorang telah melalui suatu proses dan dalam proses tersebut tidak dapat dijamin bahwa yang mengerjakan proses adalah si pemilik sertifikat. Hehe.
Ilmu yang kamu dapat dari online course bisa meningkatkan pengetahuan kamu dan mungkin akan membantu kamu dalam menyelesaikan pekerjaan di kemudian hari karena yang paling ditekankan dalam dunia kerja adalah pengalaman kerja secara nyata dan course tidak menjadi tolak ukur penguasaan materi. Butuh pembuktian.
"It's not about the certificate, it's all about the learning itself!"
Demikian. Semoga bermanfaat :)
Spesifikasi laptop untuk desain tentu berbeda dengan spesifikasi laptop untuk penggunaan aktivitas untuk keperluan sehari-hari (non design). Terdapat sepesifikasi tertentu yang perlu dipertimbangkan karena laptop untuk mendesain membutuhkan banyak aplikasi pendukung yang berukuran cukup besar untuk membantu pekerjaan.
Buat kamu yang sedang berencana mencari laptop dengan spesifikasi untuk desain, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli laptop.
1. RAM
Hal terpenting pertama yang harus kamu perhatikan adalah
kapasitas RAM (Random Access Memory) karena kinerja RAM akan memengaruhi performa dari laptop
yang kamu gunakan. Untuk pilihan terbaik gunakan RAM 16 GB. Untuk pilihan
ideal, gunakan 8 GB. Minimal banget nih yang 4GB dengan model DDR3 atau
DDR4. Itu juga menggunakan aplikasi desain tertentu atau dengan versi
yang lebih jadul banget.
2. Processor
Prioritas yang kedua adalah memilih jenis processor karena tanpa processor tangguh, kamu akan kesulitan dalam menjalankan aplikasi-aplikasi desain yang rata-rata cukup berat digunakan. Untuk pilihan terbaik gunakan i9. Untuk pilihan ideal, gunakan i7 dan untuk pilihan standart, gunakan i5.
3. Storange
Selanjutnya adalah storange atau kapasitas penyimpanan disarankan untuk yang memiliki penyimpanan SSD karena SSD memberikan kinerja yang lebih cepat dibandingkan dengan HDD.
Harga laptop dengan penyimpanan SSD lebih mahal dibandingkan denngan HDD walaupun kapasitasnya lebih kecil. Disarankan minimal 500 gb sih supaya lancar menjalankan aplikasi-aplikasi desain. Untuk penyimpanan file-file desain yang berat, kamu bisa menggunakan HDD eksternal sehingga tidak memakan storange laptop lebih banyak.
4. Graphic Card (pengolah grafik)
Hal ini juga perlu diperhatikan saat membeli laptop. GPU atau Graphic Processing Unit adalah salah satu komponen komputer yang sangat penting untuk memaksimalkan kemampuan visual di dalam komputer. Disarankan untuk mencari laptop dengan VGA di luar bagian on-board karena VGA on-board akan berbagi kinerjanya dengan bagian RAM komputer. Hal ini bisa membuat kinerja laptop kamu akan terhambat. Untuk pilihan terbaik gunakan external graphic card 4 gb.
5. Layar
Laptop untuk keperluan desain, sangat perlu mempertimbangkan layar karena akan mempengaruhi kenyamanan dalam menatap layar dan juga dalam hal pemilihan warna yang digunakan pada desain. Disarankan untuk memilih tipe panel layar model IPS (in-plane switching) untuk tingkat keakuratan dan tampilan yang lebih konsisten dan nyata.
Berdasarkan pengalamanku, aku sangat nyaman dengan layar retina. Layar retina adalah nama buatan dari produk apple untuk layar IPS LCD dan OLED yang memiliki kerapatan pixel lebih besar (pixel density). Layar retina menjadikan kualitas gambar super tajam, jernih, dan warna natural. Sangat nyaman di mata walaupun jauh lebih boros dalam hal penggunaan baterai dibanding layar biasa dan tentu saja layar retina hanya ada di produk apple.
6. Baterai
Jika kamu sering bekerja di luar ruangan, kamu perlu mempertimbangkan daya tahan baterai karena untuk menjalankan aplikasi-aplikasi desain diperlukan daya tahan baterai yang besar. Hal ini untuk mengantisipasi jika tidak tersedianya colokan charger.
7. Operating System
Ini hanya optional saja sih. Ada tiga sistem operasi yang lazim digunakan untuk laptop. Yaitu Windows, MacOS, dan Linux.
Untuk MacOS, harganya akan jauh lebih mahal dibanding laptop dengan sistem operasi lainnya. Pada OS tersebut, terdapat aplikasi-aplikasi tertentu yang tidak terdapat di OS lainnya. MacOS juga tidak dapat dimodifikasi.
Untuk OS Windows, selain memiliki harga yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan MacOS, ada berbagai macam brand laptop yang bisa dipilih. Laptop dengan sistem operasi Windows juga akan lebih mudah untuk dimodifikasi sesuai dengan keinginan.
Selanjutnya untuk linux, OS ini merupakan open source. Mungkin ini kurang familiar dan juga cukup sulit digunakan para pemula. OS ini cocok untuk kamu yang suka mengutak-atik laptop karena mudah dilakukan berbagai perubahan.
By the way, sedikit tambahan, untuk upgrade perangkat apple sepengetahuanku tidak bisa dilakukan. Apple tidak menjual perangkatnya secara terpisah dan memang didesain tidak untuk dimodifikasi. Misalnya jika tadinya kamu membeli MacBook Pro dengan spesifikasi RAM 8 GB. Lalu kamu ingin upgrade menjadi 16 GB maka tidak bisa. Apple menyediakan layanan CTO (Configure To Order) yaitu permintaan khusus pada saat awal pembelian perangkat apple. Sedangkan untuk brand laptop lainnya dengan OS windows, untuk upgrade laptop bukanlah hal yang masalah.
Nah, itulah beberapa pertimbangan bagi kamu yang ingin memilih laptop untuk mendesain, selanjutnya yang juga perlu menjadi pertimbangan adalah budget atau harga. Hehe. Untuk keperluan desain, kamu memang harus merogoh kocek yang cukup dalam. Harga terendah laptop yang dapat kamu miliki dengan pertimbangan spesifikasi di atas adalah seharga 6 jutaan. Tetapi, untuk penggunaan jangka panjang, tentu harga yang lebih tinggi akan lebih disarankan. Semoga bermanfaat :)
Kamu pasti pernah kan minta fotoin temen. Terus kamu posenya uda kece. Langitnya juga cerah. Hasil fotonya juga bagus. Eh muncul orang lewat di frame fotonya. Mau ulang lagi mager dan gak mood. Hasilnya juga gak sebagus yang pertama tadi.
Bismillah. Kali ini aku ingin sharing tentang proses pembuatan logo. Logo yang kalian sering lihat dimanapun itu tidak begitu saja digambar. Tetapi melalui beberapa proses sampai ke tahap final. Sebenarnya proses ini bukan hal yang baku. Setiap Designer memiliki cara sendiri-sendiri dalam merancang logo, tergantung pada kondisi, kebiasaan dan jam terbang. Tetapi biasanya melalui tahap-tahap berikut ini.
1. Design Brief
Di tahap ini, Desainer mendengarkan “curhat” dari Klien, yaitu mengumpulkan informasi apa saja mengenai perusahaan, produk atau jasa yang ingin divisualisasikan oleh Klien. Hal ini biasanya dilakukan dengan mewawancarai Klien. Bisa melalui chat, video call atau tatap muka jika diperlukan atau bisa juga dengan meminta file company profile atau product description jika ada.
Hasil “Curhat” dan wawancara ini dijadikan pedoman dalam membuat logo supaya Desainer dapat merealisasikan visual yang diinginkan oleh Klien sesuai dengan timeline yang disepakati.
2. Research dan Brainstorming
Tahap selanjutnya adalah mempelajari design brief hasil diskusi dengan Klien. Desainer juga perlu mempelajari kompetitor dari perusahaan, produk atau jasa di bidang yang sama.
Desainer mencari referensi untuk inspirasi desain sesuai dengan kebutuhan Klien. Bila diperlukan, Desainer meminta referensi desain logo yang klien inginkan jika ada. Apakah diperlukan logogram atau cukup logotype saja. Hal ini untuk menghindari revisi mayor.
3. Membuat Sketsa Logo
Pada tahap ini, Desainer membuat sketsa logo berdasarkan design brief, riset dan dari hasil brainstorming yang sudah dilakukan. Dari sketsa-sketsa “kasar” yang dibuat, dipilih beberapa alternatif untuk dikembangkan dan akan disempurnakan lagi secara digital.
4. Membuat versi digital dari sketsa
Setelah me-review beberapa sketsa logo yang dibuat secara manual pada tahap 3 sebelumnya, proses selanjutnya adalah membuatnya ke dalam versi digital dengan bantuan aplikasi desain. Aku pribadi menggunakan adobe illustrator dengan menggunakan pen tool.
versi digital logo scaleup
5. Review Logo Ke Klien
Tahap selanjutnya adalah mengajukan beberapa alternatif desain logo yang telah dibuat kepada Klien, menjelaskan konsepnya secara singkat dan memberikannya kesempatan untuk memberikan feedback. Jika ada beberapa hal yang belum sesuai, maka dilakukan revisi agar sesuai dari arahan klien.
6. Membuat Brand Guideline atau GSM Logo
GSM merupakan singkatan dari Graphic Standard Manual atau sebutan lainnya adalah Brand Guidelines merupakan ebook yang berisikan sebuah pedoman sebagai acuan untuk menstandarisasi identitas visual yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi agar dapat ditampilkan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan seperti kode warna, tipografi (jika menggunakan jenis font tertentu), elemen visual, dll.
Aplikasi logo pada banner, website, social media design atau turunan lainnya merupakan satu kesatuan (unity) yang saling berkaitan dan berkesinambungan.
aplikasi logo pada t-shirt
By the way, menurut aku desain yang paling sulit dikerjakan adalah membuat logo karena logo merupakan identitas dari sebuah perusahaan, produk atau jasa. Gimana caranya merepresentasikan dan memvisualisasikan “jati diri” sehingga membedakannya dari kompetitor serupa di bidang yang sama.
Jadi, sudah tahu kan gimana prosesnya yang Desainer kerjakan dari awal hingga akhir pembuatan logo dan kenapa sampai ada logo yang dibilang “gitu doang” tapi harganya milyaran. Hehe. Oh iya, tulisan ini sudah aku buat dalam bentuk microblog. Silakan kunjungi di instagram aku dengan link https://www.instagram.com/p/B_85HITJ1q0/ Semoga bermanfaat :)
Kamu punya foto dengan kualitas lowres dan banyak noise? Dan jika diperbesar maka foto tersebut malah menjadi rusak dan hanya menambah ukuran gambar saja? Kamu bisa menghilangkan noise dan memperbesar resolusinya tanpa menggunakan aplikasi khusus, hasilnya juga tanpa ada watermark dan ini GRATIS! Gak ribet deh pokoknya. Foto juga menjadi lebih halus dari sebelumnya. Mau tahu caranya?
Silakan disimak videonya di link youtube aku https://youtu.be/UVEfaJ5e2kg. Semoga bermanfaat :)
Bismillah. Di tulisanku kali ini aku akan sharing dari pertanyaan beberapa teman yang suka menanyakan baik melalui chat di whatsapp, direct message di sosial media seperti instagram maupun secara langsung "Gimana caranya bisa gambar?"
Photo by Javier Gonzalez from Pexels
Jawabannya cuma “latihan” dan “praktekan”. Percaya atau nggak, aku adalah Graphic Designer dengan dominan otak kiri. Aku lebih suka ilmu eksak dibandingin ilmu abstrak ini. Hehe. Kok bisa? kalo gambar-gambar itu kan biasanya orang-orang yang dominan otak kanan. Jangankan kalian yang baca, aku aja heran. Teman-teman masa sekolah aku dulu pasti juga tidak menyangka bahwa profesi aku sekarang adalah Graphic Designer. Hehe.
Dari kecil nilai kesenian aku biasa saja. Bisa dibilang gak ada bakat malah. Hehe. Aku tertarik ke dunia abstrak ini karena melihat temanku yang setiap kali Guru menerangkan pelajaraan eksak, dia malah bikin komik di bukunya paling belakang. Lancar banget lagi gambarnya. Dia menuangkan imajinasinya itu di buku bergaris-garis yang biasa untuk menulis. Lalu aku berpikir, kok dia hidupnya seperti gak ada beban ya sebagai pelajar yang nilai matematikanya minimal harus delapan. Hehe. Terus ketika jam istirahat teman-teman yang lain mengerumuni mejanya ingin membaca komiknya karyanya itu. Dibikin bersambung pula ceritanya sama dia. Kan jadi bikin penasaran. Setiap jam istirahat, dia sering baca komik. Mungkin dari situ inspirasinya. Setiap jadwal mengambil rapot, wali kelas selalu menasehati dia supaya rajin beelajar karena nilai matematikanya selalu merah. Stigma yang beredar di masyarakat adalah jika nilai matematika seorang anak merah, anak dianggap bodoh dan tidak memiliki masa depan cerah. Padahal setiap anak istimewa. Dan jago pelajaran matematika bukan parameter dia sukses atau tidak di masa depan. Ini opiniku lho.
Aku mencoba menggambar seperti dia, tapi malah gak jelas bentuknya. Hehe. Lalu aku berpikir bahwa aku emang tidak berbakat menggambar. Lalu ketika memilih jurusan kuliah, aku gagal tes masuk ke jurusan teknik kimia di salah satu PTN. Aku suka banget sama pelajaran kimia. Amazing aja gitu pake baju lab terus mencampurkan larutan yang berwarna warni seperti di film-film. Lalu ketika mencoba tes di PTN lain, aku menemukan jurusan yang unik, yaitu desain grafis ini.
Begitu masuk kuliah, ternyata temen-temen sekelas aku jago-jago banget menggambarnya. Mereka ada yang memang hobi dan sebelumnya ada yang sekolah di jurusan multimedia. Minder abis pokoknya. Salah jurusan nih kayaknya. Hehe. aku gak terlalu serius mengikuti mata kuliahnya. Aku malah asik ikut organisasi sana sini. Hehe. Ketika semester-semester awal kuliah, dalem hati, apaan sih nih gambar-gambar manual pake pensil dikasih arsiran tebel tipis, dari pensil H sampe pensil 8B, dikasih bayangan. Lalu pake cat air yang bleber kemana-kemana karena gak sabar pake kuas yang super mini ukurannya. Pake cat poster yang satu tube-nya mahalnya naudzubillah. Bawa tabung gambar kemana-mana. Setiap masuk kelas tuh stress abis sama matkul ilustrasi yang ada, bukannya enjoy. Pengen cepet udahahan keluar kelas rasanya. Begadang mengerjakan tugas setiap hari yang gak boleh ada cacat sedikit pun. Apa itu weekend dan tanggal merah? Teman-teman satu angkatan aku ada juga yang berguguran gak kuat sampai menangis merasa salah jurusan karena sering dapet nilai yang kurang baik. Ada juga yang ikut tes lagi dengan jurusan berbeda tahun berikutnya di kampus lain. Hehe. Pokoknya penuh drama. Aku gak merasa bego sendiri juga jadinya. Hehe.
Well, tapi aku gak menyerah. Aku harus menyelesaikan apa yang telah aku mulai. Aku mencoba membaca buku-buku desain, bertanya pada senior-senior di kampus yang sudah lebih berpengalaman, meliat karya teman-teman yang lain, mencari referensi lain di internet. Lalu latihan dan praktekan. Aku tidak menyangka aku akan menyukai dan istiqomah dalam bidang ini. Mungkin ini jalan cerita dari Allah juga.
“If you never try, you’ll never know”. Semua butuh proses. Jadi buat teman-teman di luar sana tetap semangat dan terus mencoba. Jangan pernah menyerah ketika kamu masih mampu berusaha lagi. Tidak ada kata berakhir sampai kamu berhenti mencoba :)
Buat kamu yang baru ingin menggunakan aplikasi-aplikasi desain dari Adobe, misalnya Adobe photoshop, Adobe illustrator, dll. untuk membantu menyelesaikan pekerjaan desain, kamu mungkin bingung apa perbedaan Adobe yang berakhiran dengan cs dan yang berakhiran dengan cc?
Sebelumnya kita berkenalan dulu dengan Adobe CS dan Adobe CC.
Adobe CS
CS dibelakang kata Adobe merupakan singkatan dari Creative Suite. Adobe CS merupakan versi tedahulunya sebelum lahirnya Adobe CC. Produk-produk Adobe CS ada tambahan angka di belakangnya. Misalnya Adobe Photoshop CS 3, CS 4, CS 5 dan CS 6 merupakan versi terakhir yang dikeluarkan untuk versi Adobe CS sekitar tahun 2013. Perbedaan angka di belakang CS itu hanya merupakan versi upgrade dari pengembangan aplikasinya saja, tidak ada perbedaan yang mencolok secara teknis.
Adobe CC
CC di belakang kata Adobe merupakan singkatan dari Creative Cloud. Adobe CC merupakan versi upgrade dari CS. Produk-produk Adobe CC ada tambahan tahun di belakangnya. Misalnya Adobe photoshop 2019, 2020, 2021 dan setiap tahunnya akan terus mendapatkan upgrade.
Oke, setelah berkenalan dengan Adobe CS dan CC, berikut merupakan ulasan perbedaan Adobe CS dan CC yang aku bagi dalam beberapa poin.
Adobe CS (Creative Suite)
- Pembelian lisensi sekali seumur hidup dan berlaku permanen dengan meaktifkannya menggunakan serial number yang diberikan ketika membeli aplikasinya berupa CD.
- Harganya lumayan mahal karena untk lisensi seumur hidup. Untuk 1 aplikasi Phostohop CS 6 saja dibandrol dengan harga 4 juta untuk lisensi perorangan dan 8 juta untuk lisensi perusahaan.
- Tools yang terdapat pada aplikasi tidak mendapatkan update terbaru dari Adobe karena belum mendukung sistem cloud computing.
- Secara instalansi dilakukan offline layaknya software pada umumnya. Penggunaan aplikasi, hanya bisa dibuka dan digunakan di PC atau laptop yang sudah ter-install aplikasi Adobe (Misalnya adobe photoshop) dengan mengatifkan serial number yang didapatkan ketika membeli aplikasi ini. Untuk personal, serial number hanya bisa digunakan maksimal 2 device. Disarankan spesifikasi pc/laptop harus bisa menjalankan Adobe versi CS ini.
- Untuk penyimpanan dan pengolahan project, hanya bisa dilakukan secara offline menggunakan memori internal yang ada di PC atau laptop kalian. Untuk transfer data masih menggunakan alat-alat pendukung lainnya seperti flashdisk ataupun email.
- Jika project desain ingin dilanjutkan oleh rekan lainnya, maka PC/laptop rekan lainnya tersebut harus ter-install program Adobe yang digunakan juga untuk melakukan pengeditan.
Adobe CC (Creative Cloud)
- Pembelian lisensi ada jangka waktu tertentu tergantung paket yang diambil saat pembelian aplikasi. Ada yang 1 bulan, 6 bulan sampai satu tahun karena sistem penjualan yang ditawarkan Adobe CC merupakan sistem sewa. Jika masa lisensi sudah habis dan tidak melakukan perpanjangan, maka aplikasi tidak akan bisa digunakan lagi.
- Harganya relatif murah karena sistem sewa. Harga sewa beragam tergantung paket yang diplih. Disesuaikan saja dengan kebutuhan ketika mengambil paketnya. Dimulai dari 130 rb-an.
- Tools yang digunakan pada aplikasi akan terus mendapatkan update terbaru dari Adobe karena sudah mendukung sistem cloud computing.
- Secara instalansi dilakukan secara online. Kamu akan memiliki Creative Cloud Account. Nanti kamu bisa login ke account tersebut supaya aplikasinya bisa dipakai dan kamu bisa buka di PC atau laptop manapun dengan akun Adobe Console dan kamu bisa mengatur siapa saja yang boleh menggunakan aplikasi yang ada di akun tersebut. Dengan begitu, aplikasi tidak akan bisa digunakan oleh sembarangan orang.
- Untuk penyimpanan dan pengolahan project, bisa menggunakan cloud storange dengan kapasitas hingga 20 GB. Sehingga bisa menghemat memori internal PC/laptop dan bisa mengakses data darimana saja dan kapan saja dengan akses internet.
- Jika project desain ingin dilanjutkan oleh rekan lainnya, maka PC/laptop rekan lainnya tersebut tidak harus ter-install program Adobe yang digunakan untuk melakukan pengeditan. Tinggal memberi akses izin untuk menggunakannya seperti pada point 4 dan rekan tersbut memiliki akses internet yang memadai.
Jadi mana yang harus dipakai? kesimpulannya adalah Adobe CS (Creative Suite) lebih fokus untuk digunakan secara oflline sedangkan untuk Adobe CC (Creative Cloud) lebih fokus untuk digunakan secara online. Semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi project yang dijalankan. Jika project harus sering dijalankan online, maka gunakan Adobe CC. Tetapi jika project lebih banyak dilakukan secara offline, kamu bisa menggunakan Adobe CS. Semoga bermanfaat.
Pernah gak sih kalian dikasih kartu nama tapi mager banget buat mengetik ulang di kontak smartphone? Nah supaya orang lain lebih mudah untuk menyimpan kontak kita di smartphone mereka, kita bisa menggunakan QR Code.
Berikut tutorialnya di youtube channel aku dengan link https://youtu.be/I__hrkN-HuY. Semoga bermanfaat ya :)
Sebagai mantan mahasiswa DKV (Desain Komunikasi Visual), Di video kali ini aku ingin share alat-alat penting yang harus dipersiapkan untuk memenuhi tugas harian sebagai mahasiswa DKV.
Silakan ditonton videonya di youtube channel aku dengan link https://youtu.be/v5CieN9djd8. Tetap semangat Para Pejuang S.Ds. (Sarjana Deadline selalu). Semoga bermanfaat.
Aktivitas yang serba digital membuat segala sesuatu bisa dilakukan dengan cepat tanpa perlu bergerak, termasuk menyebarkan undangan pernikahan, terutama untuk saudara, kerabat, sahabat ataupun teman yang jauh tempat tinggalnya. Kamu bisa buat sendiri loh video cute undangan pernikahan dengan mengggunakan Power Point atau malah mungkin jadi ide bisnis? Hehe.
Silakan ditonton videonya di youtube channel aku dengan link sebagai berikut https://youtu.be/8aTeSly99Xg. Semoga bermanfaat ya :)
Mungkin teman-teman ingin memberikan motif, gambar, pattern atau batik yang bisa diaplikasikan di kaos/kemeja/gaun untuk dijadikan katalog berjualan atau kebutuhan desain lainnya.Di video kali ini aku akan memberikan tutorial membuat kaos polos menjadi bermotif menggunakan photosop.
Agar hasil maksimal sebaiknya gunakan baju yang polos karena kalau bajunya sebelumnya sudah ada gambarnya biasanya akan keliatan gambar baju aslinya karna di berikan blending. Silakan ditonton videonya di youtube channel aku dengan link https://youtu.be/brEMwFp7iXE Semoga bermanfaat :)
Kamu pernah ga sih saat berselancar di internet terus menemukan banner iklan yang gambarnya bergerak? Nah, pada video kali ini aku akan sharing tutorial cara membuat gambar bergerak (GIF) menggunakan Photoshop.
Silakan tonton videonya dengan link sebagai berikut https://youtu.be/GeoFILoYzGI. Semoga video ini bermanfaat ya.
Photoshop merupakan salah satu software editing dalam dunia desain grafis. Buat kamu yang baru mau belajar mungkin masih bingung bagaimana cara menggunakannya. Di video ini aku mencoba menjelaskan tools yang sering Aku gunakan dalam mendesain.
Silakan ditonton di channel youtube aku dengan link sebagai berikut https://youtu.be/nIgr5183Mtc. Semoga video ini bermanfaat ya. Terimakasih sudah mampir ke sini :)
Search This Blog
Blog Archive
- November 2024 (2)
- October 2024 (2)
- June 2024 (1)
- February 2024 (1)
- January 2024 (1)
- September 2023 (1)
- July 2023 (1)
- June 2023 (2)
- April 2023 (2)
- March 2023 (7)
- February 2023 (3)
- January 2023 (6)
- December 2022 (4)
- June 2022 (4)
- May 2022 (3)
- March 2022 (4)
- February 2022 (7)
- January 2022 (12)
- December 2021 (29)
- November 2021 (19)
- October 2021 (20)
- September 2021 (7)
- August 2021 (8)
- July 2021 (18)
- June 2021 (37)
Labels
- Desain Grafis (65)
- Hobi (9)
- Kontemplasi (7)
- Opini (24)
- Rekomendasi (3)
- Resensi Buku (2)
- Resep masakan (11)
- Review (13)
- Sharing (88)
- Tips (27)
- Travel (2)
- Tutorial (29)
- UI/UX (4)
- Video (68)