Apa ketakutan yang terbesit di pikiranmu ketika ingin memulai usaha? takut rugi? takut dengan kompetitor? Apapun ketakutanmu, gak ada usaha yang berjalan mulus-mulus aja tanpa kendala. Sebagai manusia wajar kok punya rasa takut. Tetapi Kalau kamu terus berkutat dengan ketakutanmu, kamu tidak akan pernah memulai. Takut aja terus. Belum apa-apa sudah overthinking duluan. Kalo kata toko online warna ijo #mulaiajadulu. Hehe. Lalu ketika mau mulai, lebih enak pilih usaha sendiri atau franschise ya?
Mau usaha sendiri atau franchise sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin hal-hal berikut bisa menjadi pertimbangan untuk kamu untuk memilih ingin usaha sendiri atau franchise. Aku rangkum berdasarkan pengalamanku dan sepengetahuanku ya.
Usaha Sendiri
Memulai usaha sendiri berarti kamu memulainya dari nol. Banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari membangun brand, mencari supplier, membeli bahan baku produksi, memasarkannya, mendaftarkan hak cipta merk, membangun trust konsumen dan perintilan lainnya. Berdarah-darah di awal. Pasti capek banget. Menguras fisik dan pikiran. Butuh proses untuk mengembangkan ide bisnis menjadi sukses dan memakan waktu yang tidak sebentar untuk membuat brand kamu dikenal di pasaran. Apalagi kalau belum punya pengalaman dan tidak punya mentor (pembimbing untuk sharing), akan ada banyak tantangan di depan. Strategi bisnis pun belum teruji.
Jika sudah memiliki karyawan pun, tetap tidak bisa melepasnya begitu saja. Sebagai business owner tetap harus mengontrol walaupun tidak ikut turut ke lapangan langsung. Semua resiko menjadi tanggung jawab pemilik usaha. Penting sekali membangun tim yang solid dan profesional. Modal yang dikeluarkan untuk usaha sendiri relatif sih karena tergantung kebutuhan juga. Apa perlu sewa tempat? Atau bisa dari rumah dulu untuk awal-awal? Kita juga bisa memilih supplier yang dirasa lebih menguntungkan dan tidak terpaku pada satu supplier saja. Lalu kita perlu memikirkan media promosi apa yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan brand? Apa perlu endorse selebgram? atau memperkenalkan pada orang-orang terdekat dulu saja dan membuat video testimoni?
Enaknya kalo bisnis sendiri, segala kebijakan, inovasi produk, dll. bisa disesuaikan dengan keinginan kita sebagai owner. Tidak perlu meminta persetujuan siapapun.
Franchise
Franchise merupakan bentuk kerjasama usaha dalam bentuk kemitraan atau biasa disebut waralaba. Kamu akan menggunakan brand orang lain yang sudah dikenal dan disukai oleh masyarakat. Sistem dan manajemen bisnisnya sudah teruji di pasaran. Jadi kamu gak memulai dari nol seperti usaha sendiri. Kamu gak perlu pusing memikirkan branding, mencari supplier, gimana memasarkannya, dll. Semua amunisi sudah disediakan oleh franchisor (Pemilik franchise). Termasuk promosi pun akan dibantu. Kita tinggal mempelajarinya dan menjalankan sesuai dengan SOP yang berlaku. Berarti franchise lebih enak dong? Gak juga. Hehe. Franchise juga mempunyai tantangan sendiri.
Sebagai pihak yang membeli franchise, kamu tidak bebas melakukan apapun karena sudah ada perjanjian yang telah disepakati. Kamu juga perlu menyiapkan dana di awal yang lumayan besar untuk membeli paket bisnisnya. Harganya juga tergantung dari franchise apa yang kamu ambil. Misal di bisnis f&b (food and beverage) dengan modal kisaran 10 juta-an kamu sudah mendapatkan booth usaha, alat-alat yang digunakan untuk memasak, bahan baku dan perintilan lainnya. Tapi biaya itu belum termasuk sewa tempat, membayar gaji karyawan, bayar listrik, dll. Kebijakan Frachisor juga berbeda-berbeda. Soal tempat, beberapa franchise mempunyai aturan sendiri. Misalnya harus sekian meter jaraknya antara satu outlet dengan outlet lainnya di daerah itu. Selain itu ada beberapa franchisor yang meminta biaya royalti. Jadi keuntungan tidak sepenuhnya milik mitra usaha. Lalu untuk bahan baku wajib membeli di pusat. Kamu tidak diperkenankan membeli bahan baku dari suplier lain apapun alasannya walaupun harganya lebih murah dengan kualitas yang sama.
Yang namanya usaha pasti ada naik turunnya. Begitu juga dengan franchise. Bagaimana jika suatu saat bisnis franchise itu collapse? Maka itu akan mempengaruhi usaha kita juga karena kan kita memakai merk dagang orang lain. Lalu jika suatu saat kamu ingin berhenti menjalankan bisnis franchise ini, biasanya Franchisor tidak mengizinkan kamu menjualnya ke pihak lain sebelum masa kontrak habis karena semua sudah ada datanya di pusat. Kalau pun kepemilikan bisa dialihkan, prosedurnya akan rumit. Sebaiknya ditanyakan sedetail-detailnya sebelum mengambil paket franchise ya.
Mau franchise atau usaha sendiri, pilihan ada di tanganmu sebagai calon pelaku usaha. Pikirkan baik-baik. Tapi jangan kelamaan mikir juga ya. Nanti diambil orang kesempatannya. Semoga bermanfaat.