Selamat pagi di hari senin yang membahagiakan bagi Budak Corporate. Seperti biasa pagi ini dimulai dengan bangun jam 4 pagi dan mulai menyiapkan bekal untuk makan siang nanti di kantor. Aku lebih suka membawa bekal karena selain bisa lebih hemat, gak perlu pusing mikirin makan siang apa. Hari ini aku membawa bekal nasi yg sudah ku masak semalam, lalu aku tinggal ceplok telur dan masak tumis tahu tauge. Sesimple itu bekal makan siangku, tetapi sudah aku pikirkan menunya dari seminggu yang lalu. Setelah selesai, kemudian aku sholat subuh, setelah itu aku olahraga sekitar 15-30 menit dengan melihat gerakan-gerakan di YouTube. Kalau tidak ada meeting pagi, aku biasanya olahraga di pagi hari, sedangkan kalau ada meeting pagi olahraga aku ganti sepulang kerja. Kenapa harus menyempatkan olahraga? supaya kuat karena aku harus menghadapi pertempuran di kereta dan menghadapi drama-drama kehidupan. Hehe. Aku berangkat menggunakan motor dari rumah ke stasiun terdekat sekitar 10 menit. Kemudian lanjut menaiki kereta, setelah sampai di stasiun tujuan, aku melanjutkan dengan ojek online kalau sedang terburu-buru ataupun bisa naik angkot sampai halte depan kantor dan berjalan sekitar 500 meter ke kantor. Kalau sedang berangkat santai, setelah menaruh motor di stasiun, aku melanjutkan dengan kereta dan turun sekitar 5 stasiun lalu aku lanjutkan dengan menaiki Busway sampai halte depan kantor. Aku lebih suka menggunakan transportasi umum ke Kantor walaupun banyak drama karena bisa lebih hemat dan efisien.

    Drama kehidupan Budak Corporate sudah dimulai pada senin pagi ini. Aku melihat penumpukan penumpang di stasiun. Sebagian berlari ke peron 3 di sebelahnya menunggu kereta balik dari arah Jakarta dan sebagian lagi tetap di peron 1 seperti biasa menuggu kereta dari Bogor. Setelah aku cari tahu ke Petugas di Stasiun, rupayanya ada insiden yang menyebabkan kereta terlambat. Saat kereta memasuki peron 1, penumpang di dalam sudah penuh dan sulit untuk dimasuki lagi. Ingat pepatah ini, Ibu kota lebih kejam daripada Ibu Tiri. Jika tidak punya daya juang yang tinggi, tidak akan bisa survive. Aku biasa naik di Gerbong Wanita. Welcome to Hunger Games. Penumpang yang masih di luar terus mencoba untuk memasuki Gerbong, didorong dengan kekuatan super. Beberapa berhasil naik dan beberapa memilih menunggu kereta berikutnya atau pindah ke peron 3 naik kereta balik yang ternyata sudah penuh juga. Aku memilih pindah ke peron 3 karena beberapa menit lagi kereta akan berangkat. Jika sedang rush hour, kondisi di Gerbong agak pengap, AC atau Kipas tidak berasa, dorong-dorongan biasa terjadi. Kalau dihadapi dengan emosi hanya akan capek hati. Dinikmati saja. Hehe. Oh ya kalau di Gerbong Wanita tidak ada Woman support Woman, lebih manusiawi di Gerbong campur laki-laki dan perempuan. Tempat duduk di dalam kereta diproritaskan untuk ibu hamil, lansia dan penyandang disabilitas. Nyatanya, mereka yang duduk masih muda, tidak sedang hamil dan memiliki fisik sempurna. Ada yang pura-pura tidur, pura-pura tidak dengar, sibuk memainkan gadget ketika ada penumpang yang lebih membutuhkan tempat duduk tersebut. Sehingga harus memanggil petugas untuk meminta dicarikan tempat duduk.

    Aku berencana lanjut naik Busway setelah turun kereta, tetapi sepertinya aku tidak bisa keluar karena padatnya penumpang dan aku berada di tengah-tengah gerbong, aku pun sudah terlambat. Aku memutuskan untuk naik ojek online saja nanti setelah turun kereta. Aku memesan ojek online saat kereta akan berhenti di Stasiun tujuanku supaya abang ojeknya tidak menunggu lama juga. Setelah berhasil turun dari kereta, rasanya disambut dengan lagu "We are the Champions, My Friends...". Sampai di kantor sudah kucel, kumel, berkeringat tetapi kita harus tetap semangat. 

    Ritual Budak Corporate sebelum memulai pekerjaan biasanya ke Pantry dulu, bikin kopi atau teh. Ada juga yang memilih mampir dulu ke Coffee Shop untuk membeli minuman secara take away lalu diseruput di kantor. Nikmat mana lagi yang kau dustakan? selanjutnya biasanya rekan-rekan kanan kiri mejaku sudah melontarkan pertanyaan "makan siang apa?" di pagi hari dan itu pertanyaan yang sulit dijawab hingga jam makan siang tiba belum juga menemukan jawabannya, mencoba scroll aplikasi ojek online dan ujung-ujungnya ke kantin belakang Kantor. Begitu terus setiap hari. Kegiatan dilanjutkan dengan membuka laptop, mengetik, menatap layar, berpikir sambil bengong hingga jam makan siang tiba. Aku makan siang di mejaku sendiri sambil mendengarkan podcast. Terkadang ada juga temanku yg membawa bekal dan kita makan bersama-sama. Setelah makan siang, dilanjutkan dengan sholat. Membasahi wajah dengan air wudhu terasa segar sekali. Setelah sholat biasanya aku suka buka pinterest. Aku suka sekali melihat ilustrasi karya orang lain. Waktu menunjukan pukul 1 siang, saatnya kembali bekerja hingga pukul 5 sore. Aku sangat mengusahakan pekerjaanku selesai sebelum jam pulang tiba. Aku adalah tim tenggo yang mendewakan work life balance. Hehe. Makanya ketika jam kerja, aku sangat berusaha untuk fokus pada pekerjaan dan menghindari distraksi dengan rekan-rekan lainnya. Terkadang ada saja gangguannya, seperti ada yang tiba-tiba nyeletuk tentang gosip artis, ada yang tiba-tiba mengajak ngobrol, ada meeting dadakan. Pokoknya, lembur kalau benar-benar dalam keadaan darurat saja.

    Waktu menunjukan pukul 5 sore. Saatnya membereskan alat-alat kerja. Kalau sudah melewati hari senin sedikit lega artinya masih harus melewati 4 hari lagi dan tibalah weekend yang dinanti-nantikan. Aku jalan ke depan kantorku menanti kendaraan yang lewat. Lumayan cukup banyak pilihan transportasi umum dari Kantor ke Stasiun. Bisa jalan kaki (kalau sedang tidak mager), naik angkot umum dengan membayar 5 ribu atau naik jaklingko. Ini free. Tetapi menunggunya datang suka lama dan sering penuh juga. Lalu ada Busway dengan membayar 3.500 rupiah. Kali ini yang datang Busway duluan jadi aku naik Busway. Sesampai di stasiun dilanjutkan dengan rintangan berikutnya yaitu naik turun tangga stasiun lalu berusaha menjebol pertahanan sesama Budak Corporate di kereta supaya bisa masuk ke dalam. Hehe. Sesampai di stasiun tujuan kembali naik turun tangga kemudian dilanjutkan dengan naik motor yg td pagi dititipkan di stasiun hingga ke rumah. Sampai di rumah lalu sholat, makan, bersih-bersih, membalas chat, melakukan hobi. Biasanya aku main badminton, menggambar atau bahkan tidur cepat jika lelah sekali. Besoknya kegiatan kembali ke pargraf 1.

    Well, setiap pekerjaan ataupun profesi punya suka dan dukanya. Memegang tanggung jawab masing-masing. Berlapang dada dan berusaha menikmati perjalanannya supaya bisa tetap bahagia menjalaninya. Selalu berusaha bersyukur atas karunia hidup ini. Sekian cerita dari seorang Budak Corpoate. Semoga bermanfaat :)

No comments

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Followers